Wedding MC

By: wawa | Rabu, 18 Januari 2012 | 10:05 WIB

Wedding MC dalam acara pernikahan punya peran penting.

KOMPAS.com – Peran profesi ini penting dalam acara pernikahan. Sehebat apa pun acara pernikahan, kalau wedding MC-nya “garing”, maka bukan tak mungkin acara pernikahan menjadi berantakan. Simak perbincangan Chic dengan Zuliati Marlina, 34, Wedding MC di Jakarta. Gara-gara pernah didaulat menjadi MC di acara syukuran 17 Agustus tingkat RT, Zuliati tertarik menjadi MC. Ia pun memutuskan bersekolah MC di TALKinc milik tiga serangkai, Becky Tumewu, Erwin Parengkuan, dan Alexander Sriewijono. Tawaran menjadi wedding MC terus berdatangan sejak itu. Menurutnya profesi ini memiliki prospek cerah dan menjadi batu loncatan untuk jadi presenter TV, penyiar radio dan sebagainya.

Seberapa penting peran wedding MC dalam acara pernikahan?
Wedding MC bertugas memimpin jalannya acara pernikahan dan membuat pernikahan itu berkesan. Bisa dibayangkan bila dalam sebuah pernikahan, para tamu yang hadir tidak mendengarkan omongan si MC karena suaranya pelan, tentu akan banyak yang kecewa. Apalagi, kalau si MC tidak menguasai acara tersebut, pasti jadinya berantakan.

Lebih detil, tugasnya apa?
Tugas wedding MC tak sebatas memimpin jalannya acara, tapi juga mewakili pemilik acara sebagai tuan rumah. Ia membuat draft susunan acara yang sesuai dengan tema acara. Agar maksimal, biasanya saya perlu bertemu calon pengantin seminggu sebelum acara, untuk berbagi cerita perjalanan cinta mereka. Sehingga saat membawakan acara, saya bisa menceritakannya pada tamu yang hadir. Dengan begitu, acara bisa berkesan.

Tantangannya sebagai wedding MC?
Bagaimana kita harus membuat sebuah acara yang sederhana menjadi sakral dan dapat dikenang sepanjang masa. Misalnya, meskipun pernikahan gaya nasional, tapi tetap saya selipkan sungkeman sebagai momen mohon doa restu pada orangtua. Ia juga harus mampu menguasai acara pernikahan. MC yang baik terlihat dari cara dia meng-handle sebuah acara pernikahan. Ketika acara tak berjalan sesuai rencana, misalnya pengantinnya terpeleset, maka ia mesti pandai-pandai mengalihkan perhatian para tamu agar tidak terfokus pada kecelakaan kecil tersebut.

Apa saja syarat menjadi wedding MC?
Siap mental dan mau terus belajar. Karena seperti yang kita tahu, Indonesia terdiri dari berbagai suku yang kaya dengan adat istiadat. Paling tidak, kita tahu dasar-dasar upacara adat setiap daerah. Kalau penampilan kita disukai orang, undangan untuk MC pasti akan datang mengalir.

Honornya?
Tidak tentu, tergantung beberapa faktor penentu seperti lokasi (rumah atau gedung), waktu (siang atau malam), dan lamanya acara mulai dari akad nikah atau resepsi saja. Yang jelas, lebih dari cukup untuk membiayai gaya hidup saya.

(Majalah Chic/Bestari Kumala Dewi)


Zuliati Marlina adalah alumni TALKinc Program Professional MC/TV Presenter batch 1.

Artikel dikutip dari http://female.kompas.com/read/2012/01/18/10054796/Dream.Job.Wedding.MC

30 Januari 2012 (15:52)