Manfaat Outbound Training ?
Dewasa ini, dunia tengah memasuki suatu era yang disebut sebagai era digital. Dengan meningkatnya pembahasan dan diskusi mengenai Industri 4.0 yang mengedepankan unsur Artificial Intelligence dan Internet of Things, peran manusia sebagai aplikator dan operator dari sistim terdigitalisasi ini menjadi sangatlah penting. Berdasarkan artikel-artikel yang saya baca di LinkedIn dan Brigdr Insights, era digitalisasi ini dapat menyebabkan kecenderungan bagi manusia untuk merasa terancam dengan kehadiran teknologi, sehingga manusia menjadi lebih pesimis dalam dunia pekerjaan. Pesimisme ini kemudian dapat mempengaruhi atmosfir tempat kerja dan pada akhirnya, kerjasama antar manusia sendiri. Oleh karena itu, saya beranggapan menjadi penting untuk meningkatkan solidaritas antar manusia untuk menghadapi transformasi yang dibawa dengan wacana Industri 4.0.
Outbound Training merupakan salah satu bentuk pembelajaran pendidikan yang menarik untuk meningkatkan solidaritas antar manusia yang saya canangkan sebelumnya. Menurut Ancok (2002: 41), Outbound Training adalah suatu program pelatihan di alam terbuka yang mendasakan pada prinsip belajar melalui pengalaman langsung yang disajikan melalui aktivitas fisik dan dikemas dalam bentuk games, simulasi, diskusi, dan petualangan. Lantas, apa korelasi antara program outbound dengan solidaritas antar manusia?
Afiatin (2003) dalam disertasinya mengutip Johnson dan Johnson bahwa kegiatan dalam outbound training dapat meningkatkan hidup bermasyarakat (sense of community) diantara para peserta pelatihan tersebut, sehingga program outbound ini dapat menjadi salah satu solusi yang tepat-guna dalam situasi ini.
Telah ada beberapa riset yang dilakukan, baik di Indonesia maupun di kancah global, mengenai pengaruh outbound training terhadap pesertanya. Di Indonesia, saya mengutip hasil penelitian dari Totong Umar (2011) bahwa outbound training membawa pengaruh pada empat poin, yaitu:
1. Ada pengaruh hasil outbound training terhadap karakter rasa percaya diri
2. Ada pengaruh hasil outbound training pada peningkatan karakter kepemimpinan
3. Ada pengaruh hasil outbound training terhadap peningkatan kerjasama tim
4. Outbound training tidak memberikan sumbangan yang merata antara rasa percaya diri, kepemimpinan, dan kerjasama tim.
Sumbangan terbesar (adalah) rasa percaya diri, yaitu sebesar 7.25%. Sementara di kancah global, terdapat penelitian dari Karunawardhana (2016) yang mengidentifikasi efektivitas dari outbound training dalam mengubah perilaku karyawan di Parliamen Sri Lanka. Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa metode outbound secara positif berkorelasi dengan perilaku pegawai, secara spesifik di dua dimensi perilaku, yaitu keterampilan dan attitude.
Dalam bagian selanjutnya, saya akan menjelaskan benang merah antara temuan-temuan dalam penelitian terhadap outbound training yang telah disebutkan dan kemampuan berkomunikasi para peserta yang secara tidak langsung turut dipengaruhi oleh outbound training itu sendiri.
“Irnasya Shafira – Research and Development TALKINC”