Tujuan melanjutkan kelas Public Speaking setelah Elementary kelas adalah agar bisa melatih dan berlatih public speaking yang lebih efektif, yang mengena ke sasaran. Selain itu harapan saya adalah dapat lebih mengenal type yang tepat dan sesuai dengan karakter dan gaya bicara saya, yang cenderung suka menambhakan “bumbu” saat berbicara. Diakhir sesi ke 7, saya dapat melihat kecendrungan saya dan semakin menyadari kecendrungan ini serta berusaha lebih mawas diri.

Materi favorit saya adalah Practice Makes Perfect yang dibawakan oleh Lala Tangkudung. Materi ini menarik buat saya karena selain kita melatih diri kita, selama sesi kita juga bisa mengamati kreatifitas teman-teman saat melakukan praktek. Saat pengamatan kita juga jadi terpacu untuk menjadi kreatif dan juga menyesuaikan beberapa point yang tadinya ingin kita sampaikan atau yang tidak ingin disampaikan. Saya juga lebih mawas mengenai beberapa point yang perlu saya perbaiki seperti verbal filler, bridging dan juga tone suara saya terutama saat blank.

Saat kelas, Mba Lala juga sangat memperhatikan praktek tiap peserta dan memberikan tips untuk memudahkan ataupun memberikan masukan mengenai bagaimana sebaiknya presentasi dan praktek yang lebih pas bagi masing masing peserta. Tone dan pace suara juga diperhatikan selain dari posisi ke kamera dan interaksi kepada audience. Meskipun saat kelas dengan topik ini pembahasan teori tidak terlalu banyak dan merupakan ringkasan dari kelas sebelumnya, tapi sangat berguna untuk refresh ingatan mengenai topik-tpoki sebelumnya.

Hal yang sangat mengena adalah mengenai pentingnya Punch line saat di bagian closing, karena selama ini setiap bagian closing saya hanya terbiasa menggunakan summary dan rekap. Punch line yang mengena akan meninggalkan kesan yang bisa selalu diingat oleh para peserta. Materi di kelas ini juga sangat berguna untuk digunakan di setiap sesi praktek karena merupakan gabungan dari materi kelas sebelumnya dan sesi pengingat yang pas.