Akhir Pekan Penuh Ilmu Pengalaman Online Class Professional Public Speaking Batch 23

Bermula dari tawaran training kompetensi yang diberikan oleh kantor, saya mulai mencari training apa yang sekiranya saya butuhkan dan bisa saya ikuti dengan antusias. Singkat cerita setelah memilah-milah platform training yang ada, saya memutuskan untuk mengikuti online class professional public speaking dari TalkInc. Hal itu karena TalkInc sudah menjadi tempat yang cocok untuk saya menimba ilmu tentang public speaking, bisa dilihat dari pada traineer nya yang sudah terkenal dibidangnya.

Setelah mengikuti online kelas ini, saya mempunyai tiga materi atau pertemuan yang menjadi favorit saya: Materi pertama yang menjadi favorit saya adalah pertemuan pertama. Hal itu karena training ini tiba-tiba dibuka oleh mas Erwin Parengkuan, selaku founder dari TalkInc. Beliau menjelaskan tentang overview materi yang akan kami para peserta ikuti kedepannya, memberikan motivasi dan memberitahukan bahwa waktu yang kami habiskan untuk training ini tidak akan sia-sia saat kita sebagai peserta juga focus dan mau berlatih sendiri di manapun berada. Hal itulah yang menjadi tenaga tambahan yang membuat kami peserta bersemangat dan tidak sabar mengikuti rangkaian materi kedepannya.

Mempersiapkan opening speech menjadi materi favorit saya yang kedua. Sebagai orang yang terbiasa presentasi di depan banyak orang, opening merupakan hal yang krusial menurut saya. Bagaimana kita akan menjadi perhatian audience adalah saat opening. Mas Fernando Edo yang menjadi pemateri juga sangat baik menyampaikan materinya, serta kami peserta diberikan pelatihan langsung dengan membuat materi opening speech yang harus disampaikan dalam dua menit. Menjadi tantangan tersendiri, karena dalam dua menit kami harus bisa memberikan first impression dan hal yang beda untuk membuka pembahasan.

Materi sesi yang menjadi favorit saya juga adalah saat kelas body language, saat itu materi dibawakan oleh mba Irina Dewi. Melalui materi itu saya mendapatkan ilmu bahwa dengan banyaknya online meeting saat ini, body language juga tetap harus dilakukan dan ditunjukan untuk memperkuat isi dari materi yang kita bawakan. Dengan body language yang tepat, materi akan semakin menarik untuk didengarkan dan akan mempertahankan fokus dari para peserta.

Pengalaman yang tidak akan dilupakan, bagaimana tiga jam setiap sabtu yang menjadi rutinitas baru untuk menambah ilmu. Bertemu dengan teman baru, menciptakan tantangan-tantangan tersendiri setiap minggu. Terima kasih TalkInc, semoga lain waktu bisa ikut kelasnya kembali, namun dengan suasana bertatap muka langsung pastinya. Agar lebih seru dan terasa suasana kelasnya.

Salam,
Fahrizal Gifari

Public Speaking: Senyum & Semangat

Oleh Erwin Parengkuan

Bangsa kita terkenal dengan istilah bangsa yang ramah. Salah satunya yang sering saya dengar kalau orang asing berkunjung ke negara kita, mereka sangat terkagum-kagum dengan senyuman ramah dan tulus yang dijumpai ketika bertemu dengan masyarakat Indonesia. Saya sendiripun selalu merasakannya, terutama ketika berpergian ke pelosok daerah.

Faktanya kini, sejumlah senyuman itu semakin memudar, terutama untuk mereka yang hidup di kota besar. Berbagai gempuran tekanan pasca covid, naiknya bahan pokok, tantangan dan persaingan bisnis, belum lagi peperangan yang terus berkecamuk hingga kini di banyak belahan dunia secara tidak sadar telah merubah perilaku manusia. Memudarkan senyum yang dulu lahir begitu tulus, kini perlahan mulai sirna. Saya sendiri tidak tahu apakah ada data terpercaya dari balai riset dalam pengukuran seberapa besar menurunnya kadar jumlah senyum yang tulus, dulu dan sekarang di negeri kita. Walaupun demikian, senyum tetap menjadi esesi utama ketika seseorang akan berinteraksi bahkan berkomunikasi dengan siapapun. Seperti yang kami bagikan di dalam kelas, mulai dari program elementary class tentang keuntungan besar dan makna sebuah senyuman yang tulus akan memberikan pengaruh besar dalam sebuah relasi.

Sejumlah penelitian di luar negeri tentang manfaat senyum telah membuktikan dampak hidup seseorang akan lebih ringan sejalan dengan berkurangnya stress. Hanya sayang, hal tersebut masih menjadi tantangan terbesar para peserta kami di dalam kelas. Siapapun mereka, baik seseorang dengan jabatan tinggi atau tidak serta generasi manapun tanpa terkecuali semakin sulit untuk tersenyum ketika pertama kali mereka berbicara. Beban berat pekerjaan yang dipikul, kurangnya perhatian dan menurunnya tingkat percaya diri, belum berhasil menumbuhkan kesadaran diri tentang manfaat andal sebuah senyuman.

Bulan lalu, seorang kawan yang memang jarang tersenyum, telah mencoba membuktikan pernyataan ini. Ia mulai tersenyum ketika bertemu siapapun. Saya sendiri sangat senang mendengarkan cerita tersebut dan ketika kami berjumpa ia bertanya kepada saya ” Kenapa ya, ketika saya tersenyum kok orang itu malah menatap saya tajam?” Begitu ujarnya bingung. Saya lantas bertanya “hatimu tersenyum juga tidak?

Contoh kecil ini adalah latihan sehari-hari yang dapat kita manfaatkan. Tentu awalnya tidak mungkin kita langsung dapat tersenyum tulus. Akan tetapi, bila terus dilakukan, kita akan menjadi terbiasa, sama halnya dengan semua hal yang kita pelajari di dunia ini. Senyum yang lahir dari ketulusan hati akan berdampak kepada hidup dan citra yang positif, juga akan membuat orang akan tertarik dengan keberadaan kita.

Begitupun dengan semangat yang juga memiliki makna lebih besar. Lawan bicara tidak hanya senang dengan kehadiran kita, mereka juga mendapatkan energi baru dari kita. Selain itu semangat akan menghasilkan berbagai macam variasi tekanan suara yang yang akan menciptakan pengaruh besar ketika kita berkomunikasi.

Jadi mulai sekarang, jangan ragu untuk memberikan senyuman tulusmu dan semangatmu ketika berbicara. 2 kualitas ini sudah ada di dalam diri setiap orang dan mudah untuk ditampilkan, bring it on!

Materi Public Speaking When Thing Gone bad & How to handle Audience sangat menarik

Dari semua topik yang disampaikan dalam Pelatihan Public Speaking ini saya menyoroti Encounter 7 , yakni tentang When Thing Gone bad & How to handle Audience , dimana pembahasannya sangat menarik (tidak mengecilkan encounter lainya) yakni tentang permasalahan yang muncul pada saat presentasi atau melakukan public speaking didepan umum , adapun Fasilitator training yang menyampaikan pada saat itu adalah Aurellio Kaunang. (thanks buat bro rio untuk penyampaian dan saran teknisnya semoga bermanfaat bagi saya dan peserta lainnya).
Adapun masalah-masalah yang muncul dari presentasi / public speaking yang dikumpulkan oleh para peserta (dilihat dari faktor internal dan eksternal) adalah sebagai Berikut :

Selama mengikuti training tersebut peserta dibagi menjadi dua kelompok besar dan dituntut menyampaikan public speaking berdasarkan topik terkait Macet atau Hoax (Peserta ada yang menjadi Public Speaking dan peserta lainya menjadi Audience yang ngeyel, nyebelin, pura-pura tidur , mati lampu dan lain-lain yang sifatnya menggangu konsentrasi. Dari hasil presentasi public speaking tersebut dapat diambil kesimpulan yakni perlunya persiapan dari sisi data, informasi, waktu , survei lokasi, pengecekan tools dan pendekatan yang diperlukan dari sisi pembicara untuk bisa menghindari atau menghidupkan suasana yang tidak bersahabat.

Selalu ingat untuk melakukan beberapa hal yang pernah disampaikan pada encounter-encounter sebelumnya yakni : Story Telling, Creating, Similiarity, 3H(Head,Heart dan Hand) , questioning dll. Serta perlunya mengenali kemampuan diri sendiri untuk mengadopsi hal-hal tersebut diatas, setelah diperhatikan didalam kelas ternyata tiap orang mempunyai kemampuan individu yang berbeda untuk mengeksekusi presentasi / public speaking sehingga menjadi lebih menarik. serta bersyukur diberikan pencerahan dari para trainer untuk bisa melihat kekurangan serta kelebihan dalam individu masing-masing peserta.

Seperti yang pernah disampaikan bro Rio tidak ada benar atau salah dalam berpublic speaking tapi persiapan-persiapan yang matang yang membuat anda tampil percaya diri dan menguasai panggung.

Public Speaking – The Overview dan Profile Mapping materi favorit

Berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari TALKINC adalah kebanggan tersendiri untuk saya. Jujur dua tahun kebelakang, kerinduan untuk kembali belajar dan menambah value dibidang Public Speaking sangat besar dan TALKINC menurut saya adalah tempat yang tepat.

Kata orang, kesan pertama selalu jadi yang tak terlupakan dan itu pula yang terjadi pada saya saat hari pertama. Berjumpa dengan Mbak Lala Tangkudung sebagai facilitator untuk materi Public Speaking – The Overview dan Profile-mapping (Individual video recording), saya diingatkan kembali pada teori-teori dasar yang terlupakan.

Dibawakan dengan santai dan menarik pertemuan pertama terasa sangat menyenangkan dan membuat saya ingin kembali hadir dipertemuan berikutnya yang ternyata juga tidak kalah menarik dan bermanfaat. Setiap minggu kami semua ditantang untuk meng-upgrade kemampuan berbicara didepan umum dengan langsung melakukan role play di depan kelas dan ini sangat berguna.

Bergabung bersama TALKINC juga menyadarkan saya bahwa menjadi public speaker tidak hanya tentang bagaimana berbicara di depan umum, namun juga bagaimana untuk mendengarkan masukan dan mau terus belajar agar unsur 3H (Head, Heart, Hand) bisa tercapai.

Terimakasih TALKINC!

Student Testomonial Regular Class Public Speaking Batch 67

Nur Anugerah

Regular Class Public Speaking Professional, Batch 67

Awal mula tertarik untuk mengembangkan kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan terstruktur dan menarik. Saya memutuskan untuk mengikuti Regular Class Profesional Public Speaking setelah mengikuti kelas Social Media Communication oleh Mas Wahyu Wiwoho di Galeri Indonesia Kaya. Materinya menarik dan cara menyampaikan kontennya pun mudah dipahami. Ternyata encounter pertama saat masuk TALKINC langsung ketemu mas Wahyu lagi.

Sebenarnya semua materi yang disampaikan dalam setiap encounter itu sangat bermanfaat. Ada materi praktis dan teoritis, dilengkapi dengan latihan di kelas serta umpan balik fasilitator. Secara pribadi materi yang saya butuhkan dan masih harus ditingkatkan adalah flow of mind dan juga creating impressive presentation slides. Bagaimana menstrukturkan ide-ide serta materi yang akan disampaikan. Adapun cara-cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan perhatian dari audience dalam opening dengan story telling, creating similarity, 3H (head, heart, hand), questioning, dll sangat bisa diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Intinya selalu latihan, self evaluation dan awareness, yang selalu diingatkan para fasilitator dan juga Mas Erwin Parengkuan.

Terima kasih Talkinc.. Sukses selalu untuk Talkinc dan team. Semoga bisa bekerjasama kembali.