Saat pikiran kata dan tindakan seharusnya lebih sejalan, justru semakin banyak persimpangan yang dibuat oleh banyak orang yang tidak hanya membingungkan orang lain tapi juga dirinya sendiri.Demikian pula saat kita mengambil posisi sebagai seorang Komunikator. Apakah kalimat yang keluar dari mulut kita sekedar susunan kalimat yang berisikan SPOK (subyek-predikat-obyek-keterangan) yang secara tata bahasa dibenarkan namun maknanya tidak tertangkap dan terasa dengan baik?
Seberapa jauh kita menyadari bahwa tanggung jawab kita sebagai seorang pembicara lebih jauh dari sekedar penutur kata? Seberapa sering kita mengoreksi kalimat kita sendiri dengan kata-kata “bukan itu maksud saya” dan menyalahkan orang lain karena tidak menangkap maksud kita?
Seberapa sering kita menjadikan asumsi sebagai fakta tanpa dibuktikan kebenarannya? Seberapa sering kita merampas waktu orang untuk mendengarkan kita bicara namun tidak ada manfaatnya sama sekali buat mereka?
Mampukah kita memasukkan jiwa dalam kata-kata kita, untuk membuat orang mampu mendengarnya dengan hati dan melihatnya dengan telinga?
Kita tentu sering menemukan situasi-situasi dimana seorang pembicara mengakhiri pidatonya diiringi sambutan dan tepuk tangan meriah, dan hadirin dibuat terpesona bahkan setelah presentasi lama berakhir. Ini karena pembicara tersebut mampu menyampaikan gairah (passion) ke dalam pikiran hadirin. Dia berhasil membuat hadirin setuju pada apa yang dia katakan, dan membuat hadirin terus memikirkan kata-katanya tersebut. Dengan kata lain, isi pembicaraannya begitu mengena, terasa, dan terus terngiang-ngiang di telinga hadirin, dan bahkan memotivasi hadirin untuk melakukan suatu tindakan yang Anda harapkan.
Sayangnya, tidak semua orang dianugerahi kemampuan public speaking yang memikat seperti itu. Beberapa pembicara sangat piawai dalam hal menyampaikan pesan-pesan mereka, sedangkan sebagian lain tidak begitu meyakinkan dalam berkomunikasi secara lisan. Akan tetapi bukan berarti kondisi ini perlu dikhawatirkan. Kita semua dapat memiliki kualitas-kualitas seorang pembicara publik yang baik, melalui belajar dan latihan.
Salam TALKinc 🙂