Berawal dari kebiasaan generasi millennial belakangan ini, mencari informasi, berita terkini, cek social media, atau bahkan hanya sekedar memantau gossip artis. Saya Dhilla, Mempunyai kebiasaan yang sama dengan generasi millennial lainnya. Apabila kita berbicara mengenai pencarian informasi rasanya kini bukan lagi hal yang sulit, terlebih setelah hadirnya internet di dalam genggaman. Hal itu pula yang saya lakukan ketika hati mulai tergerak untuk mencari sekolah presenter yang memiliki reputasi yang baik. Pencarian informasi melalui search engine mulai dilakukan.
“Kenapa sih kok tiba-tiba cari sekolah presenter?” begini ceritanya… Semua berawal dari kebiasaan nekat. Nekat dalam artian saya tidak pikir panjang ketika tiba tiba sering diminta untuk menjadi MC di berbagai kegiatan NGO yang saya ikuti. Ternyata saya menikmati keberadaan saya untuk berbicara di depan umum, berinteraksi dengan orang lain, serta membagikan keceriaan untuk orang-orang di sekitar. Muncul rasa “I kinda like it” saya suka menjadi pemandu acara, baik dari jumlah audience sedikit atau banyak, muda atau dewasa, anak kecil sampai pejabat. Berdasarkan hasil pencarian saya saat itu, muncul “TALKINC” di halaman paling pertama. Setelah pikir-pikir dan konsultasi dengan orangtua, mereka setuju dan mengizinkan untuk bergabung di TALKINC.
Tiba lah hari pertama memasuki kelas. Begitu datang, dikasih buku seperti modul untuk kita belajar selama 9 kali pertemuan kedepan. Langsung cek encounter 1, Fasilitator-nya siapa ya? Pertemuan pertama harus yang greget nih. Tak lama datanglah perempuan berhijab, cantik, dan dari first impressionnya sih ramah banget. Ternyata semua perkiraan saya benar, namanya Ninda Mashita. Saya dan teman-teman manggilnya Mba Ninda. She builds a very relaxing environment that day. Materi yang disampaikan tanggal 3 September 2016 itu adalah Requirement for becoming a professional MC-TV Presenter dan Profile Mapping. Mempelajari mengenai apa saja yang menjadi persyaratan untuk menjadi MC-TV Presenter & mengetahui apa saja kelebihan serta kekurangan kita berdasarkan pengalaman sebagai MC selama ini. Hal yang paling seru dari pertemuan ini adalah ternyata di pertemuan pertama kita langsung on cam!! Baru mulai terasa, karena ternyata modal nekat yang selama ini saya miliki itu ga ada apa apa nya dibandingkan dengan para Professional(s). Masih banyak kekurangannya. Saya yang biasanya oke oke aja, kali ini bisa gugup di depan kamera. I realized, that there are so much more to learn for becoming an MC-TV Presenter.
Pertemuan pertama ini memberikan kesan untuk saya. Kesan dimana saya tidak salah memilih TALKINC dan kesan bahwa fasilitator yang ada disini juga bukan fasilitator sembarangan. Materi yang diberikan juga urutannya baik, cukup jelas, dan tentunya berkualitas. Well Mba Ninda, I personally got those “greget” moment that I’ve been expecting for the first time. Thanks a lot.
To conclude all, saya sangat terkesan dengan pertemuan pertama saya di TALKINC. Hal ini menyadarkan saya bahwa menjadi MC-TV Presenter tentunya harus terus belajar. Ada satu pesan yang juga terus saya ingat yaitu seorang MC-TV Presenter harus banyak membaca, dengan tujuan memperkaya kosakata kita. Jadi nanti tidak kehabisan kata-kata ketika harus membawakan sebuah acara. Dengan memperkaya kosakata juga ternyata bisa membuat kita menjadi MC-TV Presenter yang terlihat smart dan tidak asal dalam berbicara. Oh iya, satu hal lagi. Dengan belajar di TALKINC kita jadi tau kekurangan dari diri kita yang harus di perbaiki dan belajar untuk menerima pendapat orang lain tentang apa yang kita tampilkan. Karena pada akhirnya, ketika nanti menjadi MC-TV Presenter, orang lain lah yang menyaksikan dan memberikan penilaian kepada kita. Besar harapan saya, dengan belajar di TALKINC kita dapat membangun relasi yang lebih luas. Relasi yang luas inilah yang nantinya akan kita jadikan senjata utama kelak dalam memperoleh job dari berbagai acara. It is such a pleasure to learn how to becoming a professional MC-TV Presenter at TALKINC.