Kalau ada orang tanya apakah memang cita-cita dari lama ingin jadi MC? Jujur, dari kecil saya lebih suka disuruh ngitung daripada disuruh ngomong. Dan sampai 5 tahun lalu, tidak pernah terbayang oleh saya untuk memandu sebuah acara, apalagi sampai mendalami bidang tersebut. Sejak 2013, saya bekerja sebagai bankir di salah satu bank BUMN. Pertama kali ditugaskan sebagai MC salah satu acara di kantor itupun karena budaya kantor yang selalu mengkaryakan anak-anak baru di setiap acara kantor.

Dan saya dapat bagian jadi MC. Bingung? Jelas. Tapi akhirnya nekad menyanggupi. Dan setelah acara tersebut, ternyata malah ketagihan buat ngemsi acara-acara lain di kantor dengan tema yang bermacam-macam (akhirnya jadi suka ngomong daripada ngitung hehhe). Waktu itu cuma dengan modal nekat dan belajar dari senior-senior di kantor yang sering jadi MC juga ditambah dengan belajar dari kekurangan-kekurangan yang dirasakan selama menjadi MC di setiap eventnya.

Sampai pada satu titik kepikiran untuk “lebih niat” mendalami bidang ini dan belajar dengan “ahlinya”. Akhirnya saya memutuskan untuk (sekali lagi nekat) keluar dari comfort zone saya dan belajar hal baru dengan mengambil kelas Professional MC-TV Presenter di Talkinc. Awal masuk kelas deg-degan karena pengetahuan saya tentang bidang ini sangat minim tapi juga sangat excited untuk mendapatkan ilmu baru.

Sejak kelas pertama, saya ngerasa aura di kelas selalu hidup dan positif. Terutama dari fasilitatornya (karena yang ngajar MC Professional jadi pasti sudah sangat ahli dalam membangun suasana yaa hehhe), jadi temen-temen dikelas pun jadi selalu semangat dan termotivasi untuk belajar dan memberikan yang lebih baik di setiap pertemuannya. Aura itu saya rasakan sampai pertemuan terakhir.

Jadi kalau disuruh milih kelas mana yang paling disuka, agak susah milihnya, karena suka semua kelas dan semua fasilitatornya pasti selalu memotivasi kita semua untuk berani ambil tawaran ngemsi atau bahkan menawarkan diri sendiri untuk ngemsi di acara kantor atau keluarga, sebagai tempat mempraktekan apa yang udah dipelajari di kelas.

Tapi kalau emang dipaksa untuk milih, hehe, mungkin yang paling membuat saya amaze adalah Encounter ke 4 tentang How to Create Your Script. Selama ini merasa selalu kesulitan untuk membuat bridging saat ngemsi, selalu merasa bingung apa lagi ya yang bisa dibahas pas diatas panggung. Sampai pas disuruh praktek di Encounter ini, ketika fasilitator melempar 1 kata saja, ternyata bisa tercipta 10 cerita dari banyak sudut pandang yang berbeda-beda dari 10 orang yang ada di kelas. Mind blown! Jadi harusnya ga ada alasan lagi buat saya bilang kehabisan bahan ngomong.

Dan akhirnya ketika saya dapat job MC setelahnya, yang saya lakukan adalah men-challenge diri saya sendiri untuk menggali banyak perspektif untuk 1 tema acara. Kalau ga ikut Talkinc, pasti sampai sekarang saya masih dengan alasan bingung mau bahas apalagi saat diatas panggung.

And the last, I’d like to say thank you to Talkinc and all of my facilitators, and also mba Nicky dan mas Taufik (yang sudah banyak membantu dan memberikan info-info penting untuk kami), berkat kalian, saya berani mencoba mengambil job MC dengan tema diluar comfort zone saya (paling nyaman sebenernya jadi MC Corporate).

Dimana di pertengahan November 2018 kemarin, untuk pertama kalinya saya menjadi MC Wedding (dengan mengaplikasikan hal-hal yang selama ini saya pelajari di TALKINC.
Sukses terus untuk Talkinc! Doakan saya mendapatkan banyak keberuntungan untuk jadi MC Professional di masa mendatang. Saya percaya, keberuntungan itu ada ketika kita siap saat kesempatan itu datang. Dan di Talkinc ini adalah salah satu langkah saya dalam mempersiapkan diri.

-Fitria Darwin, Professional MC – TV Presenter batch 97