Oleh : Erwin Parengkuan

Dalam sebuah interaksi saya dengan seorang klien yang sudah 5 tahun berturut-turut menggunakan jasa kami untuk melatih para management trainee untuk mempunyai sikap dan cara komunikasi yang baik, terarah dengan segala elemennya, saya kemudian bertanya kepada sang Head of Human Resources-nya, kenapa hanya para pemula saya yang dilatih? Kenapa pelatihan tidak diteruskan kepada para Middle Management sampai kepada Board of Director? Ternyata jawaban yang saya dapatkan mereka belum membutuhkan itu. Ia mengatakan bahwa kebutuhan training kepada para middle dan senior level lebih kepada training leadership skills.

Saya lantas berpikir? Sebenarnya mana yang lebih penting buat membantu seseorang bertumbuh lebih baik lagi, apakah komunikasi lebih dulu atau memang melatih leadership skills? Coba kita telaah lagi. Sebagai langkah awal, bila seseorang dilatih leadership skillsnya tanpa dilatih communication skillsnya apa yang terjadi? Bukankah yang lebih utama terlebih dahulu dan mendasar, seseorang harus paham dan mengenal dirinya? Baru dapat berkumunikasi dan membangun hubungan? Lantas baru seseorang dapat menjadi leader yang baik?

Dalam banyak coaching yang kami lakukan untuk para leader, dimana mereka adalah para petinggi dari sebuah organisasi besar, ternyata para leader ini yang sudah pasti mempunyai kemampuan memimpin organisasinya dengan baik belum mahir dalam berkomunikasi, sehingga mereka kesulitan untuk menampilkan citra diri yang sesuai dengan corporate culture perusahaan untuk disampaikan kepada para stakeholders. Apa yang terjadi? Brand organisasi tidak terlihat dari para pemimpin ini. Kita tentu sadar bahwa setiap organisasi merupakan gabungan dari para individu yang beraneka ragam dan mempunyai latar belakang budaya yang berbeda-beda, dan tentu memerlukan kemampuan komunikasi yang baik dan sesuai dengan kultur lawan bicara kita.

Sejatinya, menurut pandangan saya, ketika organisasi ingin memberikan pembekalan kepada para pekerjanya, harusnya dimulai dengan hal yang paling mendasar, yaitu mengajarkan setiap orang untuk dapat membawakan dirinya, selaras dengan visi misi perusahaan dan tentunya itu tidak lepas dari semua atribut dalam berkomunikasi. Mulai dari memikirkan cara berpenampilan yang sesuai, menyusun kata-kata yang tepat, intonasi suara, bahasa tubuh yang sejalan dengan nilai-nilai budaya perusahaan. Beberapa point yang baru saya sampaikan adalah baru tahap awal seseorang untuk berkomunikasi, kita belum bicara soal cara berpresentasi, belum bicara soal ragam generasi yang ada saat ini, belum bicara soal komunikasi dengan berbagai kepribadian yang berbeda-beda dll.

Setiap organisasi menurut saya harus lebih cermat melihat melihat hal utama yang penting untuk membantu setiap pribadi bertumbuh, ditengah lesunya ekonomi dan roda bisnis. Apabila hanya jajaran bawah saja yang diajarkan komunikasi, sedangkan mayoritas individu tidak diajarkan, tentu training yang diberikan kepada jajaran garda depan ini tidak sanggup akan memberikan perubahan yang besar. Apalagi kita tahu dan alami sendiri, sekarang kemampuan komunikasi menjadi fundamental yang diperlukan oleh semua orang untuk meningkatkan karir yang lebih gemilang.