Pernahkah kita mencari tahu kenapa orang-orang sukses semakin bertambah sukses? Sedangkan banyak orang masih jungkir balik mengejar arti kata sukses dan banyak pula yang menemui kegagalan atau berhenti di tengah jalan, lantas menjadi kecewa, frustasi dan apatis. Hingga suatu waktu saya membaca sebuah riset yang mengatakan, orang-orang yang sukses itu selalu merancang hidup mereka sedari mereka muda, dan berfokus kepada sebuah tujuan yang jelas yang tertulis. Riset ini menggerakkan hati untuk saya merefleksikan diri di kala masa muda.
Waktu masih duduk di bangku SMA, saya pernah ditanya oleh seseorang yang saya kagumi mengenai tujuan hidup. Waktu itu saya masih kebingungan mau berkarir di bidang apa. Tapi ia mengatakan kepada saya untuk jangan pernah membuang waktu dengan percuma, jangan sampai hidup dalam penyesalan ketika tua nanti. Kata-kata itu masih melekat dalam jiwa saya hingga saat ini, karena saya tidak mau hidup dalam sebuah penyesalan. Sebuah kata-kata yang belum lama saya dapatkan: “I rather pain in discipline, rather than pain in regrets” mungkin kata-kata ini dapat menjadikan kita semakin bersemangat mengejar kesuksesan.
Mari kita mulai dengan menentukan tujuan utama dalam sebuah kesuksesan yang ingin diraih. Tujuan yang jelas dan kenapa tujuan itu harus dicapai? Apa maknanya buat diri? Coba tuangkan emosi dalam tujuan tersebut, dan jangan lupa ditulis sehingga akan selalu diingat & termotivasi. Yang saya ketahui tentang sebuah kesuksesan adalah sebuah proses yang terus berkesinambungan dan dimulai dengan langkah-langkah yang kecil tanpa henti.
Membakar Zona Nyaman adalah hal pertama yang perlu kita lakukan. Sehingga tidak ada kesempatan bagi kita untuk menunda-nunda waktu dan terbelenggu dalam kenyamanan kita. Ketika kita sudah tidak memiliki Zona Nyaman itu, mau tidak mau kita harus mulai bertempur dengan diri sendiri dan keadaan baru yang kita hadapi, justru kita akan diselimuti rasa takut. Itulah Zona Takut yang akan kita hadapi! Bagaimana caranya kita dapat kuat menghadapi ketakutan kita dengan mencari kekuatan yang ada dalam diri kita. Kita tentu harus yakin 100% dengan apa yang kita miliki yang akan menjadi energi kita untuk melawan semua ketakutan itu. Menanamkan pada pikiran kita bahwa kita itu bisa dan mampu.
Berdasarkan pengalaman yang saya miliki, saya melihat banyak orang-orang mahir berbahasa Inggris. Saya menjadi sangat minder serta takut bila ada orang yang tiba-tiba mengajak saya bicara dengan bahasa Inggris dan saya tidak bisa menjawabnya. Lantas apa yang saya lakukan? Saya melakukan sebuah tindakan untuk menghadapi ketakutan dengan keberanian. Mulailah saya mengikuti kursus, membaca buku dalam bahasa Inggris, berusaha tidak membaca subtitle ketika menonton film asing, hal ini terus saya lakukan, akhirnya kemampuan bahasa Inggris saya meningkat. Saya kemudian selalu berusaha memperbaiki diri, karena saya tidak mau menyesal kelak nanti, saya terus berjuang dengan kekuatan dari dalam diri, dan mengatakan: “Saya pasti bisa!”; “Tidak ada yang mustahil”; “Tidak ada yang tak mungkin”. Beberapa mantra yang saya jadikan landasan dalam menjalankan hidup saya hingga saat ini.
Setelah semua keringat dan upaya kita lakukan, kita kemudian akan bergerak ke Zona Belajar dan Zona Bertumbuh. Kedua Zona ini akan membawa kita kepada sebuah hasil yang akan kita petik kemudian hari. Memaksimalkan semua potensi diri, memiliki ketangguhan hati dan terus belajar. Untuk menutup tulisan saya ini. 3 kata berikut ini akan menjadi pijakan Anda selanjutnya: Tanggap, Tanggon dan Trengginas. Tanggap mencerminkan tingginya intelektualitas, memiliki kemampuan yang cakap, serta wawasan luas dan profesionalisme. Tanggon artinya memiliki mental baja, Tangguh. Yang terakhir adalah Trengginas, artinya mampu mengemban tugas yang diberikan dengan ragam medan, situasi, dan keadaan hingga selesai. Tentu syarat pertama adalah bakar Zona Nyamanmu dan miliki Keberanian untuk menaklukkan Ketakutanmu.
Penulis: Erwin Parengkuan
Editor: Alyezca Disya Rahadiz