Sampai Jumpa Rasa Takut

“lima menit lagi giliran kamu tampil, ya…”
“Aduuuh, ingin ke toilet”
“Aduuuh, kok jadi keringetan?”
“Nanti kalau jelek gimana?”
“Malu banget kalo gagal”

Pernah mengalami hal serupa? Berbicara tentang rasa takut dan khawatir, kutipan-kutipan kalimat di atas sering muncul disaat-saat kita hendak melakukan pembicaraan di depan public atau hanya sekedar melakukan presentasi di kelas. Rasanya sangat mengganggu bahkan bisa membuat keseluruhan persiapan menjadi berantakan. Padahal, sebenarnya ketakutan itu belum tentu beralasan. Justru, sebagian besar malah tidak pernah menjadi kenyataan.

Menurut pengalaman penulis, ketakutan sebelum menghadapi publik biasanya hanya terjadi di benak kita dan berhenti sampai disitu. Artinya, ketakutan itu hanya seubah karangan cerita yang kita ciptakan sendiri, dan bila hal ini dibiarkan menguasi tubuh kita hasilnya akan mempengaruhi performa kita. Supaya tidak mengganggu kegiatan, seharusnya kita bisa megkontrol rasa takut itu menjadi sebuah kekuatan yang mendukung.

Meskipun mustahil untuk dihindari, ternyata rasa takut dan khawatir bisa kita ‘belokan’ menjadi sebuah motivasi. Biasaya, penulis berhenti untuk memikirkan hal-hal yang ditakuti dan justru beralih untuk memikirkan hal-hal yang disenangi, dan membuat rileks. Teman-teman pembaca bisa memikirkan tentang hasil yang diimpikan dari presentasi yang hendak dilakukan, atau memikirkan bonus yang akan didapat bila presentasi berjalan mulus, atau bahkan bisa memikirkan sesuatu yang dapat membuat Anda bahagia misalnya keluarga atau kekasih. Jangan pernah memikirkan tentang hal-hal yang Anda tidak inginkan terjadi. Karena ketakutan bukanlah hambatan. Jadi, siapkah anda untuk maju sekarang?