Teknik “Sandwich” untuk memberi Teguran

Sebagai pemimpin maupun staff tentunya seseorang perlu melakukan teguran untuk mengingatkan bila terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian. Seringkali dalam melakukan teguran,kita bingung untuk menentukan bagaimana seharusnya teguran itu disampaikan. Karena bila salah dalam menyampaikan teguran,fatal akibat yang dapat ditimbulkan.

Sebuah teguran dapat menjurus kepada kesalahpahaman yang bisa mengakibatkan terjadi perselisihan, tentunya anda tidak mau hal itu sampai terjadi kan?. Agar teguran kita dapat diterima dan membuahkan perbaikan kedepannya, diperlukan teknik penyampaian yang sesuai.
Sandwich, jenis makanan yang sudah tidak asing di telinga kita adalah makanan berupa roti lapis yang terdiri dari beberapa tumpuk bagian. Sandwich akan terasa lezat bila dimakan bersamaan dengan tumpukan bagiannya. Bagian bawang, tentunya tidak akan nikmat bila dimakan begitu saja,tanpa bersamaan dengan roti dan daging serta saus yang membumbui. Begitu juga yang terjadi pada penyampaian teguran. Teguran yang baik disampaikan seperti teknik roti ’sandwich’ dimana untuk memperhalus teguran, pertama-tama anda berikan pujian atas perilaku positif yang selama ini ia tunjukan, lalu dilanjutkan dengan menyampaikan kritik yang membangun tanpa kesan mengintimidasi, untuk penutup berikan kembali komentar positif tentang kinerja orang yang anda tegur.

Dengan teknik roti sandwich tersebut, teguran yang anda sampaikan kecil kemungkinan akan menyakiti orang lain. Bila sandwich adalah makanan nikmat nan bergizi, maka teguran dengan teknik ini juga diharapkan akan mampu memberikan ‘gizi’ bagi si penerima teguran agar kedepannya dapat menjadi pribadi yang lebih baik.