Sadar atau tidak sadar seseorang dalam berinteraksi/berkomunikasi memerlukan fondasi ini. Kemampuan mengendalikan diri yang sangat erat hubungannya dengan kata “Awareness.” Seberapa sadar kita ketika berbicara? Mengamati perubahan tekanan suara? Bahasa tubuh? Menangkap pesan dari lawan bicara? Yang akan menciptakan kemampuan membangun hubungan jangka panjang yang harmonis.  

Ketika mencari bahan untuk tulisan ini, saya menemukan sebuah 1 bentuk piramida dengan 7 level kesadaran manusia, yang saya kembangkan dan terjemahkan dengan pengalaman saya:

  1. Flight of Fight

Maksudnya adalah ketika kita menghadapi sebuah situasi, tingkat kesadaran seperti apa yang akan anda lakukan? Flight artinya ketika kita tidak tertarik, atau tidak berdaya, kecenderungannya akan meninggalkan situasi tersebut. Bila kebalikannya anda akan “Fight” artinya melawan dengan kondisi yang ada. Misalnya seseorang yang kita ajak bicara kemampuan dan keahliannya diatas kita, maka kita akan mencoba melawan diri dengan berusaha tetap memperhatikannya. Tapi ketika kita menyerah, itu artinya kita “Flight” tidak memperdulikan apa yang ia ucapkan dan tentu tingkat kesadaran ini menjadi paling rendah urutannya. Sama seperti insting hewan, melawan atau malah meninggalkan/kabur dari kondisi yang dialami.

  • Follow The Crowd

Kita pindah ke level berikutnya, yaitu kesadaran yang dilakukan sesuai dengan norma yang berlaku. Mengikuti aturan yang ada. Misalnya seseorang yang kita jumpai terlihat dominan, tapi kita tidak nyaman, dan kita tetap santun dan tidak melakukan tindakan yang di luar aturan main. Atau kata yang tepat yaitu “normatif” kita ikuti saja sikapnya, alias pasrah tanpa tindakan. Ini menurut saya sebuah kesadaran yang masih standart, belum ada tindakan yang menonjol yang kita lakukan. Hidup berjalan seperti apa adanya yang kita jalani. Tanpa perlawanan tanpa tindakan berarti.

  • Desire without Action

Level selanjutnya, yaitu kita sudah terpikir untuk melakukan sebuah tindakan,akan tetapi gagasan yang muncul dalam pikiran kita, hanya sebuah aspirasi. Kok rasanya susah dilakukan. It’s good to have, but I have no intention to take action. Nah level ini, mungkin cocok dengan istilah “omdo” sudah sadar tapi hanya sebatas omongan (ngomong doang). Menurut saya kebanyakan orangpun demikian, hanya berkomentar, berpikir tapi hanya sampai di situ saja. Akhirnya orang-orang seperti ini hanya menjadi pengamat/penonton dan tidak menghasilkan upaya apapun dalam kehidupannya termasuk interaksinya dengan orang lain. Misalnya anda sadar harus memulai pembicaraan terlebih dahulu dengan orang lain, tapi ketika situasi itu kita alami, kita malah diam, walau dalam pikiran sudah sadar untuk menyapa terlebih dahulu, tapi tidak ada kalimat yang keluar dari mulut anda, seperti “hallo pak/bu selamat pagi? Bagaimana kabarnya hari ini? Kemarin saya lihat di IG baru pindah rumah ya, bagaimana rumah barunya?”

  • Express Uniqueness

Nah, kesadaran ini akan membuat anda menjadi lebih menonjol dengan pemikiran yang sejalan dengan tindakan anda. Setiap manusia memang unik dan berbeda, penduduk dunia ini yang jumlahnya 7 Milyar lebih tidak ada satupun manusia yang mempunyai DNA yang sama. Ketika kita terkoneksi dengan lingkungan dan situasi, kita berani bicara dan menunjukkan siapa diri kita. Kondisi ini tentu sifatnya sangat individual. Terlepas dari ucapan dan tindakan kita apa tepat atau tidak, karena ini berpulang kepada setiap individu. Bisa saja kalau anda termasuk orang yang spontan tentu anda akan bicara bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan.

  • Give Self a Command and Keep It

Kesadaran selanjutnya adalah sebuah tindakan/ucapan yang terus menerus kita lakukan sehingga ini akan menciptakan sebuah ritme/pola dari semua yang kita jalani. Akhirnya kita menjadi terbiasa dengan ritme tersebut. Menjadi disiplin dengan apa yang kita jalani maupun miliki. Tapi apakah tindakan/ucapan yang kita lakukan itu benar atau tidak? Belum tentu jawabannya, karena kita harus meneruskan kesadaran kita sampai ke level teratas.

  • Real Learning

Kita mengenal istilah pengalaman adalah guru yang berharga dalam hidup ini. Dari pengalaman yang kita lalui, kesadaran apa yang timbul? Adakah “lesson learned” yang didapatkan? Bila kita reaktif dalam menjalani kehidupan ini? Apa hasil yang anda dapatkan?misalnya anda selalu berbicara dengan cepat (Level 4 dan 5) apakah impact yang didapatkan dengan berbicara cepat? Atau bertindak cepat? Adalah kesadaran itu timbul? Dan apa yang akan anda lakukan lebih baik? Banyak juga kita yang jarang melakukan “self evaluation.” Buat saya mengevaluasi diri harus dilakukan setiap saat, karena ini akan membuat kita menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Kesadaran level 6 ini menjadi rangkuman yang baik sesuai urutannya. Bila anda sudah sampai dititik ini, tentu referensi dan wawasan akan menuntun anda kearah yang jauh lebih baik/bertumbuh.

  • Respond vs React

Ini adalah level teratas di mana kita sudah bisa mengendalikan diri kita, kita sudah belajar dari pengalaman di level 6, kita sudah sadar mana dampak terbaik dari yang kita jalani, kita sudah melakukan analisa dan mengetahui lebih baik kita respond atau react? Misalnya ketika teman kita curhat dan bilang “aduh kenapa ya gue selalu gagal dalam percintaan?” Nah, kata apa yang akan anda sampaikan? Respon dengan kata yang bijak akan lebih baik daripada react. Karena react adalah hasil dari spontanitas yang muncul dan bisa menimbulkan kondisi yang tidak sesuai dengan harapan. Bila kita respon, kita akan mengambil napas sejenak, berpikir dan bertindak/berucap dari kesadaran penuh yang positif dan membangun hubungan yang harmonis dengan siapapun atau apapun yang kita jalani.

Saatnya semua orang memiliki tingkat kesadaran yang lebih baik, lebih sadar bukan reaktif seperti menyaksikan debat kandidat Presiden Amerika antara Trump dan Bidan kemarin, dimana keduanya sangat reaktif bukan responsif. Oh ya, dari pengalaman saya termasuk melihat banyak hal di pekerjaan, umur seseorang tentu tidak ada hubungannya dengan tingkat kematangan emosi seseorang. Selain menyangkut soal kultur, budaya, karakter, dan kepribadian, ini semua harus diselaraskan dengan tujuan hidup kita, kepada siapa kita bicara dan untuk apa kita ada di dunia ini?  Sadar penuh dengan level 7 adalah mandatori, terlepas berapapun usia kita.