Setiap orang tentunya sering melakukan komunikasi dua arah baik dengan tujuan untuk menyampaikan sebuah gagasan atau hal lainnya yang berkaitan dengan interaksi sosial. Dalam kegiatan komunikasi dua arah tersebut, Anda akan dihadapkan pada kondisi dimana lawan bicara Anda memiliki komunikasi yang berbeda-beda. Komunikasi yang berbeda tersebut sangat erat kaitannya dengan kepribadian yang dimiliki masing-masing individu.

Pembahasan mengenai tipe kebribadian sudah berlangsung sangat lama sejak zaman sebelum Masehi yang diperkenalkan oleh ahli filsafat Yunani bernama Hippocrates dengan menggolongkan kepribadian manusia menjadi empat tipe yaitu, sanguinis, koleris, plegmatis, dan melankolis. Dasar pembahasan kepribadian ini kemudian dikembangkan oleh banyak ahli filsafat dan juga bidang psikologi hingga zaman modern. Lebih lanjut lagi, TALKINC melakukan penyesuaian pada empat tipe kepribadian manusia ini dengan menyederhanakan terminologinya menjadi Gesit, Kuat, Damai, dan Rinci agar dapat lebih mudah dipahami dan diaplikasikan dalam membangun interaksi sosial. Selain itu, pengembangan yang dilakukan juga menghasilkan gambaran pola komunikasi yang dimiliki setiap kepribadian dan dijadikan sebagai materi pendukung program pelatihan komunikasi efektif yang dimiliki TALKINC.

Pada hari Sabtu lalu (3/9/16), TALKINC mengadakan workshop dengan tema “Understanding People Workshop”. Acara ini diadakan di Hotel Bumi Surabaya City Resort. Workshop ini diikuti oleh berbagai kalangan diantaranya adalah, karyawan dan mahasiswa. Workshop yang berlangsung selama tiga jam tersebut berisikan mengenai penjelasan secara rinci mengenai keempat tipe kepribadian manusia dan bagaimana cara berkomunikasi berdasarkan kepribadian yang dimiliki lawan bicara.

Menurut peserta workshop yang difasilitasi oleh Erwin Parengkuan ini, Understanding People Workshop sangat bermanfaat karena membuat mereka memahami kepribadiannya masing-masing dan bagaimana cara berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Erwin Parengkuan juga menekankan kepada para peserta bahwa komunikasi dengan lawan bicara tidak dapat disamakan caranya. Hal yang harus dilakukan adalah mengetahui pola komunikasi yang dimiliki setiap kepribadian agar tercapai tujuan komunikasi dan tidak terjadi kesalahpahaman selama berlangsungnya interaksi dengan lawan bicara.