Materi Public Speaking When Thing Gone bad & How to handle Audience sangat menarik

Dari semua topik yang disampaikan dalam Pelatihan Public Speaking ini saya menyoroti Encounter 7 , yakni tentang When Thing Gone bad & How to handle Audience , dimana pembahasannya sangat menarik (tidak mengecilkan encounter lainya) yakni tentang permasalahan yang muncul pada saat presentasi atau melakukan public speaking didepan umum , adapun Fasilitator training yang menyampaikan pada saat itu adalah Aurellio Kaunang. (thanks buat bro rio untuk penyampaian dan saran teknisnya semoga bermanfaat bagi saya dan peserta lainnya).
Adapun masalah-masalah yang muncul dari presentasi / public speaking yang dikumpulkan oleh para peserta (dilihat dari faktor internal dan eksternal) adalah sebagai Berikut :

Selama mengikuti training tersebut peserta dibagi menjadi dua kelompok besar dan dituntut menyampaikan public speaking berdasarkan topik terkait Macet atau Hoax (Peserta ada yang menjadi Public Speaking dan peserta lainya menjadi Audience yang ngeyel, nyebelin, pura-pura tidur , mati lampu dan lain-lain yang sifatnya menggangu konsentrasi. Dari hasil presentasi public speaking tersebut dapat diambil kesimpulan yakni perlunya persiapan dari sisi data, informasi, waktu , survei lokasi, pengecekan tools dan pendekatan yang diperlukan dari sisi pembicara untuk bisa menghindari atau menghidupkan suasana yang tidak bersahabat.

Selalu ingat untuk melakukan beberapa hal yang pernah disampaikan pada encounter-encounter sebelumnya yakni : Story Telling, Creating, Similiarity, 3H(Head,Heart dan Hand) , questioning dll. Serta perlunya mengenali kemampuan diri sendiri untuk mengadopsi hal-hal tersebut diatas, setelah diperhatikan didalam kelas ternyata tiap orang mempunyai kemampuan individu yang berbeda untuk mengeksekusi presentasi / public speaking sehingga menjadi lebih menarik. serta bersyukur diberikan pencerahan dari para trainer untuk bisa melihat kekurangan serta kelebihan dalam individu masing-masing peserta.

Seperti yang pernah disampaikan bro Rio tidak ada benar atau salah dalam berpublic speaking tapi persiapan-persiapan yang matang yang membuat anda tampil percaya diri dan menguasai panggung.

Public Speaking – The Overview dan Profile Mapping materi favorit

Berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari TALKINC adalah kebanggan tersendiri untuk saya. Jujur dua tahun kebelakang, kerinduan untuk kembali belajar dan menambah value dibidang Public Speaking sangat besar dan TALKINC menurut saya adalah tempat yang tepat.

Kata orang, kesan pertama selalu jadi yang tak terlupakan dan itu pula yang terjadi pada saya saat hari pertama. Berjumpa dengan Mbak Lala Tangkudung sebagai facilitator untuk materi Public Speaking – The Overview dan Profile-mapping (Individual video recording), saya diingatkan kembali pada teori-teori dasar yang terlupakan.

Dibawakan dengan santai dan menarik pertemuan pertama terasa sangat menyenangkan dan membuat saya ingin kembali hadir dipertemuan berikutnya yang ternyata juga tidak kalah menarik dan bermanfaat. Setiap minggu kami semua ditantang untuk meng-upgrade kemampuan berbicara didepan umum dengan langsung melakukan role play di depan kelas dan ini sangat berguna.

Bergabung bersama TALKINC juga menyadarkan saya bahwa menjadi public speaker tidak hanya tentang bagaimana berbicara di depan umum, namun juga bagaimana untuk mendengarkan masukan dan mau terus belajar agar unsur 3H (Head, Heart, Hand) bisa tercapai.

Terimakasih TALKINC!

Student Testomonial Regular Class Public Speaking Batch 67

Nur Anugerah

Regular Class Public Speaking Professional, Batch 67

Awal mula tertarik untuk mengembangkan kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan terstruktur dan menarik. Saya memutuskan untuk mengikuti Regular Class Profesional Public Speaking setelah mengikuti kelas Social Media Communication oleh Mas Wahyu Wiwoho di Galeri Indonesia Kaya. Materinya menarik dan cara menyampaikan kontennya pun mudah dipahami. Ternyata encounter pertama saat masuk TALKINC langsung ketemu mas Wahyu lagi.

Sebenarnya semua materi yang disampaikan dalam setiap encounter itu sangat bermanfaat. Ada materi praktis dan teoritis, dilengkapi dengan latihan di kelas serta umpan balik fasilitator. Secara pribadi materi yang saya butuhkan dan masih harus ditingkatkan adalah flow of mind dan juga creating impressive presentation slides. Bagaimana menstrukturkan ide-ide serta materi yang akan disampaikan. Adapun cara-cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan perhatian dari audience dalam opening dengan story telling, creating similarity, 3H (head, heart, hand), questioning, dll sangat bisa diterapkan dalam aktivitas sehari-hari. Intinya selalu latihan, self evaluation dan awareness, yang selalu diingatkan para fasilitator dan juga Mas Erwin Parengkuan.

Terima kasih Talkinc.. Sukses selalu untuk Talkinc dan team. Semoga bisa bekerjasama kembali.

Professional Public Speaking Evening Class – Batch 1

Setelah sekian lama menunggu kuota peserta yang memadai, akhirnya saya bisa attend utk kelas Professional  Public Speaking – Evening Class untuk Batch yang pertama, yayyyy!! Kelas pertama dibuka oleh Mas Erwin, sang Founder TALKINC. dan juga dedengkot nya di bidang ini. Feeling so happy to meet him in person and listen to his session.

To be honest, susah untuk memilih materi mana yang menjadi favorit karena semua materi menarik dan bermanfaat. Seluruh session dibawakan dengan cara yang segar dan dengan keunikan masing – masing pengajar. Mulai dari Mas Erwin Parengkuan, Mbak Becky Tumewu, Mbak Lala Tangkudung, Mas Aurelio, Mas Bona Sardo sampai sang legend Mbak Poetri Soehendro! I am so blessed to be taught by these amazing people. You may see those happy faces in the pictures.

So to cut the story short, dari segi materi, saya akhirnya memilih “Creating Impressive Presentation Slides” untuk menjadi materi yang paling menarik. Karena di sini saya diajarkan tips dan trik nya untuk membuat slides yang singkat, padat dan mengena pada sasaran. Kekuatan sebuah gambar/ visual itu ternyata sangat penting. “Selling you Big Idea with Visual” – ini motto yang sangat menempel di benak saya! Kadang kita hanya perlu menampilkan satu gambar yang sudah bisa ‘berbicara’ kepada audience.

Ok that’s all dari saya! Bravo dan Salute utk TALKINC.

Cheers,
Mia
Jakarta, 13 Sept 2018

Materi Practice Makes Perfect sangat menarik di kelas Public Speaking

Memiliki kegiatan rutin di Hari Sabtu selama 9 (Sembilan) kali dibutuhkan komitmen bagi saya. Bayangin aja, yang biasanya tiap weekend bisa bangun siang, weekend gateaway, pulang kampung ke Jogja, setelah daftar Kelas Public Speaking berarti jauh-jauh tuh mimpi liburan atau bangun siang di Hari Sabtu. So, it’s quite challenging for me! Decision has been made, so let’s go to TALKINC every Saturday!

Berbicara memang sangatlah mudah bagi orang-orang yang cerewet, tetapi cerewet belum tentu menandakan bahwa Ia memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Dengan seringnya diminta untuk presentasi di hadapan Direksi dan stakeholders, maka menata cara penyampaian pesan juga harus diperhatikan.  Apalagi kalau sudah nervous, buyar semua tuh tadi yang mau diomongin.

Perubahan teknik berkomunikasi, di dukungnya kemajuan teknologi, dan keberadaan sosial media terkadang membatasi kita dalam mengungkapkan pendapat. Menyampaikan pesan secara tidak langsung (melalui whatsapp, email atau artikel) juga tidak mudah, karena dituntut untuk memiliki kemampuan menulis dengan baik.

4 (empat) jam Sesi “Practice Makes Perfect” di kelas Public Speaking yang dibawakan oleh Mas Erwin Parengkuan, kami ditantang untuk role play presentasi. Materi ini menurut saya merupakan summary dari kelas-kelas sebelumnya yang tidak kalah menariknya. Kelebihan dan kekurangan setiap peserta dicatat secara detail. Pemaparan materi dijelaskan secara terstruktur dan lugas. Bagaimana menggunakan tools saat presentasi, sikap saat Greetings, pentingnya profiling dan mapping saat persiapan, tujuan presentasi mempengaruhi context dan content materi yang akan dibawakan.

Di akhir sesi, Mas Erwin Parengkuan membacakan satu artikel tentang pemain sepakbola, dan kami ditantang untuk menceritakan kembali secara bergantian dan melanjutkan apa yang sudah disampaikan peserta sebelumnya. Tentunya harus dalam konteks Preparation, Structure (GISI, 3W, and SuReP) serta Impact nya. Hal seperti ini menyenangkan, dituntut untuk berpikir cepat dan tepat. Nah, lagi-lagi mau ngomong aja musti mikir, but it was super fun! 

Ternyata, menantang diri sendiri untuk 9x Hari Sabtu bangun lebih pagi dan mengikuti Kelas Public Speaking ini berdampak positif untuk saya; bertemu dengan teman-teman baru, belajar memperbaiki kemampuan komunikasi, belajar introspeksi diri tidak hanya saran dan kritikan yang diungkapkan oleh para fasilitator untuk diri sendiri tetapi juga belajar dari teman-teman serta belajar bagaimana mengkontrol nervous sebelum presentasi.