Oleh Erwin Parengkuan – TALKINC Founder & Main Facilitator
Tulisan saya kali ini mengacu pada 5 indera kita. Tentu indera pengelihatan memberikan dampak besar dalam komunikasi, selanjutnya indera pendengaran yang juga memberikan dampak terhadap suara yang kita dengar. Indera penciuman menjadi relatif karena tidak tidak akan mencium bau seseorang selain terlalu ekstrim ( terlalu wangi atau sebaliknya), sedangkan indera pengecap tentu tidak akan kita gunakan. Ada satu lagi yaitu indera perasa ( kinesthetic ) yang akan memberikan pengaruh besar dan bertahan paling lama dalam kesan yang kita tampilkan ketika berbicara.
Tentu ketika telah melakukan pembicaraan dengan lawan bicara, kedua indera kita baik pengelihatan dan auditory atau pendengaran akan memberikan pengaruh paling besar. Kita akan mengamati penampilan dan memperhatikan bahasa tubuhnya, selain tentu mendengarkan tone suara. Nah, kedua indera ini kemudian akan memberikan informasi kepada kita tentang sebuah kesimpulan yang kita tangkap. Yang pertama tentu apa yang kita rasakan dari lawan bicara? Apakah termasuk pribadi yang terbuka atau tertutup? Atau terasa sangat “dingin” dengan banyak “benteng” sehingga kita merasa orang tersebut berjarak dengan kita. Artinya orang tersebut bukan temasuk pribadi yang terbuka. Sehingga kita akan menyimpulkan orang tersebut sulit membangun hubungan dengan lawan bicara. Lantas, kesimpulannya kita menjadi tidak nyaman bila lawan bicara kaku dan tertutup.
Padahal, menjadi pribadi terbuka dan hangat selalu yang dinginkan oleh setiap orang, mengapa? Karena ketika kita terbuka dan hangat, kita menjadi tidak membangun “benteng” dan membuat kesan ramah akan membawa anda kedalam sebuah hubungan yang menyenangkan. Ingat, kita adalah mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, kita selalu memerlukan orang lain di hidup ini, dan di zaman diserupsi seperti sekarang, kita tidak bisa sukses tanpa orang lain. Kata “one man show” adalah istilah untuk para kolonial yang sudah tidak eksis lagi di dunia komunikasi modern saat ini. Dengan kita mengaktivasi hubungan yang akan kita jalin, tentu “rasa” yang muncul akan membuat kehadiran anda selalu dinantikan mereka.
Begitu kita terbuka dan tidak memiliki agenda lain, di luar tujuan pembicaraan kita, tentu kita akan membawakan diri kita sebaik mungkin. Biasanya mereka yang masuk kategori pribadi yang ekstrovert dapat dengan mudah membawakan dirinya apa adanya. Sedangkan buat mereka yang introvert kebanyakan menemui kesulitan dalam menampilkan citra dirinya. Tips dari saya buat anda adalah jangan pernah memandang orang yang baru kita jumpai sebagai orang asing. Anggaplah mereka seperti teman dekat anda, sehingga anda dapat memberikan kesan hangat kepada lawan bicara dan membuat anda tetap menjadi apa adanya. Karena sekali lagi, indera perasa kita akan bertahan paling lama dalam diri kita. Dan ini akan berpengaruh kepada hubungan jangka panjang anda. So be real, be authentic!