First Impresions sangat penting untuk MC dan Presenter

First Impresions sangat penting untuk MC dan Presenter

Mengikuti kelas MC & TV Presenter di TALKINC di batch 88 menjadi pengalaman dan pelajaran yang sangat berkesan dan bermanfaat bagi saya yang ingin menjadi seorang MC dan presenter yang professional. Dari semua materi yang diajarkan, materi favorit saya yaitu pada encounter 3 atau tentang First impression dan juga teaming with partner yang pada saat itu disampaikan oleh Ka Robby Purba.

Menurut saya first impression yang sangat penting untuk menciptakan profesionalitas kita sebagai seorang MC/Presenter, karena image terhadap audiens ditentukan pada dua menit pertama kita dalam membuka suatu acara. First Impresions juga penting untuk menjaga hubungan baik kepada stakeholders, karena ada poin-poin yang harus kita jaga sebagai seorang professional MC dan presenter dalam pembentukan brand image yang baik. Pada materi teaming with your partner kita juga diajarkan untuk tidak menjadi partner yang dominan atau memonopoli bagian partner kita pada saat tampil. Proses reading script juga sangat penting untuk mengetahui bagian kita dan partner sebelum memulai acara.

Kelas yang saat itu dimentori oleh Ka Robby purba merupakan kelas yang paling berkesan dari kelas-kelas lain yang pastinya tidak kalah seru dan menyenangkan. Pada pertemuan kelas itu berkesan karena kita diajarkan untuk bagaimana tersenyum melalui mata dan body language kita, lalu diberi tugas untuk membuat script kuis sponsor yang sebelumnya kita juga telah diberikan contoh script asli dr acara tv jadi lebih jelas memberi gambaran untuk tau seperti apa script yang baik dan benar. Dan Fun Challenge kita terakhir pada kelas saat itu, kita harus bisa mempresentasikan suatu produk dengan first impression kita masing-masing dan produk yang secara acak diberikan oleh mentor kita dalam waktu yang sangat singkat untuk bagaimana menarik audiens dengan produk yang diberikan pada saat itu. It was fun and challenging untuk kita bersama-sama koreksi dan bagaimana menjadi seorang MC dan Professional TV Presenter.

Orang pintar bukan orang cerdas

Orang pintar bukan orang cerdas

Faktor penting yang membuat seseorang sukses dalam hidup

Kita tahu IQ bukanlah faktor utama yang membuat orang berhasil dalam hidupnya. Buktinya teman-teman yang dulu pintar dengan nilai yang tinggi di sekolah ketika dewasa tidak lebih sukses dari mereka yang nilainya biasa-biasa saja di sekolah.

Emotional quotient adalah kecerdasan seseorang dalam mengolah “rasa” serta efektif menerapkan ketajaman emosi dan tingkat kolaborasi yang tinggi.

Adalagi, SQ (spiritual quotient) bagaimana manusia bergantung kepada kekuatan lain yang lebih tinggi darinya yaitu : Allah sang pencipta.

Tentu jawaban saya adalah EQ, karena disana terdapat kemampuan mengolah “rasa” dimana seseorang dituntut untuk paham siapa dirinya. Dalam teori yang gunakan di sekolah kami TALKINC adalah sesuai buku Understandinc People yang saya tulis dan saat ini sudah menjadi National Best Seller.

Melihat makna lain yang ada di EQ tertulis kolaborasi yang tinggi menurut saya ini menjadi faktor penentu yang tidak kalah penting. Manusia hakekatnya adalah mahluk sosial yang harus dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Dia tidak solitare tetapi menjadi flexible terhadap lingkungan sekitar, khususnya hal yang berhubungan dengan kesuksesan yang ingin dicapai. Ini termasuk branding apa yang ingin ditampilkan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan efektif dan berkomunikasi dengan tepat.

Nah rasanya terjawab orang yang cerdas = sukses, orang pintar hanya untuk nilai di sekolah.

Memasuki dunia digital saat ini, ada tantangannya baru bagaimana kita dituntut menjadi berbeda dari orang lain, sehingga menjadi menonjol, selain karena faktor values, skill, behaviour terdapat juga faktor pendukung lainnya yaitu : total look , authentic (apakah sesorang tulus atau KW) dan uniqueness ( Buku Personal Brand-inc 2015). Dan semua itu tentu tidak akan berhasil kalau hanya rencana. Dia harus direalisasikan supaya Terlihat! Jawabannya menurut saya adalah : untuk menjadi sukses kita harus menciptakan kebiasaan yang baru mulai sekarang! Yuk.

Erwin Parengkuan
Founder and Managing Director
Talkinc
Jl Kendal no 18 A-B
www.talk-incorporation.com

Personal Branding and Influential Communication Skills with BRI Life

Pada tanggal 1 Agustus 2017, Talkinc mengadakan training bersama BRI Life dengan materi “Personal Branding and Influential Communication Skills Training”. Peserta berasal dari seluruh Indonesia, seperti Bali, Medan, Bandung, dan lain – lain. Dalam sesi pertama, Adinda Djoko Sanjoto, selaku facilitator, memperkenalkan diri dan kemudian memulai sesi pertama yaitu “Personal Branding”, facilitator bertanya kepada peserta, apa yang mereka pikirkan saat mendengar “Indonesia”, “Dalam Kemasan”, “Air Mineral”, semua peserta menjawab aqua. Fasilitator menjelaskan, bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda akan tiap hal.

Sesi kedua adalah “Understanding People”, diawal sesi fasilitator menjelaskan bahwa ada 4 jenis kepribadian yaitu Kuat, Gesit, Rinci dan Damai, kemudian peserta mengisi form Understanding People yang diberikan oleh Talkinc. Setelah mengetahui mereka termasuk di kepribadian yang mana, mereka akan duduk secara berkelompok dan kemudian akan melakukan group presentation, dimana setiap kelompok akan membuat nama kelompok, kekuatan, kekurangan, motto dan juga yel – yel.

Sesi ketiga adalah “Influential Communication”, disesi ini facilitator menjelaskan tentang proses komunikasi, yang terdiri dari source, message, channel and feedback. Fasilitator juga menjelaskan bahwa komunikasi yang efektif terdiri dari :

• Tujuan
• Peran
• Isi Pesan
• Audience
• Kesan
• Intonasi
• Bahasa Tubuh

Terdapat beberapa tantangan komunikasi yang umum dihadapi, yaitu :
• Tidak memberi manfaat
• Tidak jelas alur dan tujuannya
• Tidak interaktif
• Terburu – buru
• Terlalu panjang, terlalu banyak dan terlalu detail

Effective Communication Skills Training with Sinarmas Land

Pada hari Jumat, tanggal 28 Juli 2017, TALKINC mengadakan Effective Communication Skills Training dengan Sinarmas Land di  Sinarmas Land Customer Care, BSD. Facilitator pada hari itu adalah Becky Tumewu. Training dimulai pada pukul 9.00 pagi, sesi dimulai dengan menunjukkan 2 video, video masak dan video tentang hiu, kemudian beberapa perwakilan peserta diminta untuk menceritakan kembali video tersebut, peserta sangat antusias akan aktifitas ini.

Kemudian facilitator bertanya kepada setiap peserta, apakah kesan pertama orang lain pada saat bertemu anda untuk pertama kali, peserta banyak yang menjawab pendiam, humoris, galak, dan lain – lain. Fasilitator juga kemudian menjelaskan tentang tantangan komunikasi yang bisa ditemui, yaitu, takut tidak memberi manfaat, tidak jelas alur dan tujuannya, tidak interaktif, terburu – buru dan terlalu detail.

Komunikasi adalah proses komunikasi verbal dan non verbal, mengirim pesan dan menerima pesan, proses negosiasi, persuasi dan bagaimana membangun hubungan dengan audiens. Komunikasi terdiri dari 55% Bahasa Tubuh, 38% Intonasi Suara dan 7% kata – kata. Pada saat akan melakukan sebuah presentasi, perlu di ingat bahwa sebuah presentasi atau speech yang baik terdiri dari Opening (Apresiasi, Ice Breaking, Building), Body Content (Sudut Pandang, Alur berfikir).

Dalam presentasi, “Ingin – Perlu – Harus”  perlu diingat, apa yang ingin dibicarakan, perlu dibicarakan dan harus dibicarakan. Facilitator juga menjelaskan tentang pentingnya intonasi suara, intonasi suara harus dinamis, tidak datar dan passionate. Body Language merupakan hal yang sangat penting, body language adalah satu – satunya Bahasa yang tidak bisa berbohong, fasilitator memberikan beberapa contoh Bahasa tubuh, seperti video Bill Clinton, apa arti dari Bahasa tubuh ini, mana Bahasa tubuh yang baik dan mana Bahasa tubuh yang buruk.

Impactful Presentation Skills Training with Sinarmas Land

Pada hari Selasa, tanggal 18 Juli 2017, TALKINC mengadakan Impactful Presentation Skills Training bersama rekan –rekan dari Sinarmas Land, diawal sesi, Erwin Parengkuan selalu facilitator, menyapa para peserta dan kemudian meminta peserta agar memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, jabatan dan tantangan dalam berkomunikasi, banyak peserta yang menyebutkan bahwa kebanyakan dari mereka adalah introvert dan tidak tahu bagaimana cara membina hubungan dengan audiens atau orang lain.

Materi pada sesi pertama adalah “Boosting Confidence”, fasilitator menjelaskan tentang Self – Esteem, Self – Concept, Self – Image dan Social Image, kemudian fasilitator menjelaskan bagaimana cara membangun Self – Esteem, anda harus membuat “Feel Good Folder”, kumpulkan surat, e-mail dan hadiah yang memberikan semangat dan buat tagline mengenai diri anda.

Pada sesi Impactful Presentation Skills, fasilitator meminta peserta untuk berkelompok berjumlah 5 orang, lalu mempresentasikan kembali tentang video yang telah ditampilkan sebelumnya. Artikulasi sangat penting dalam proses penyampaian pesan. Fasilitator menjelaskan tentang SuReP, Summary, Recap dan Punchline, ketiga hal tersebut penting dalam menyampaikan sebuah presentasi, agar pesan bisa tersampaikan dengan baik.

Effective Communication and Presentation Skills Training

Pada hari Rabu, tanggal 19 Juli 2017, TALKINC mengadakan training bersama rekan – rekan OJK Kasubag. Sesi pertama dimulai dengan “Ice Breaking”, selaku facilitator, Adinda Djoko Sanjoto, meminta setiap kelompok untuk maju kedepan dan mepresentasikan nama kelompok, moto dan yel – yel dari kelompok masing – masing. Semua peserta maju ke depan dan menunjukkan keunikan masing – masing kelompok. Kemudian sesi dilanjutkan dengan sesi “Understanding People”, dimana peserta akan mengetahui kepribadian mereka dengan mengisi form yang diberi oleh Talk inc.

Peserta lalu mengetahui mereka berapa di kuadran yang mana, apakah mereka mempunyai Kepribadian Kuat, Gesit, Rinci atau Damai? Fasilitator meminta peserta untuk duduk sesuai tipe kepribadian masing – masing dan kemudian menyebutkan kekurangan & kelebihan dari masing – masing kepribadian. Kemudian dilanjutkan sesi “Professional Positioning”, dimana peserta akan mengisi formulir dan kemudian akan mengetahui apakah mereka berada di kuadran “I’m Ok, You’re OK” atau “I’m Not OK, you’re not OK” dan lain – lain.

Gap Generation merupakan sesi yang ditunggu – tunggu oleh peserta, di dalam sesi ini, fasilitator akan membahas tentang bagaimana berkomunikasi dengan orang – orang yang berbeda generasi, diawal sesi peserta ditunjukkan beberapa gambar elektronik dan teknologi, peserta menebak elektronik tersebut cocok dengan generasi yang mana. Fasilitator menjelaskan tentang Traditionalist, Generation X, Millenials dan Baby Boomers.

Sesi selanjutnya adalah Impactful Presentation Skills, dimana peserta akan belajar bagaimana melakukan presentasi yang baik, dari segi time management, konten, opening, closing, alur berfikir dan bagaimana design slides yang menarik bagi audiens. Perwakilan dari setiap kelompok presentasi kedepan menggunakan slides, kemudian fasilitator akan memberikan feedback, apa yang sudah bagus dan apa yang harus diperbaiki.