by admin | Jun 13, 2017 | Information, News
Personal Branding diketahui sebagai proses “Pengembangan Diri”. Zaman modern ini, banyak perusahaan yang memiliki program yang akan membantu karyawan mereka dalam membangun Personal Branding, agar mempunyai kemampuan untuk meningkatkan interaksi dan performa kerja.
Agar dapat membangun Brand yang kuat, anda harus bisa fokus kepada ciri khas anda, kekuatan anda dan siapa diri anda yang sebenarnya. Sebuah Personal Branding tercipta bukan karena menyembunyikan sesuatu dan bukan dibentuk dengan sengaja. Setelah anda berhasil mengenali diri anda secara menyeluruh, kembangkan diri anda dan berikan penjelasan atas kelebihan yang dimiliki menjadi sesuatu yang unik.
Semua pesan dan tampilan tentang diri anda harus bisa mencerminkan diri anda secara baik, sehingga bisa terbangun koneksi dengan target audience. Sosial media kini memiliki peranan yang sangat penting dalam proses perkembangan jenjang karir karena sudah menjadi kebiasaan untuk mencari nama calon kandidat yang berpotensi di Google, Sehingga akun social media anda sangat mendukung Personal Branding anda.
Agar Personal Branding bisa terbangun secara efektif, tentunya di butuhkan usaha yang dilakukan secara konsisten. Untuk mengembangkan diri, anda harus bisa menunjukkan Brand anda dalam kegiatan sehari – hari anda. Contohnya, bila anda ingin menunjukkan sisi humoris anda, maka selalu tonjolkan sifat humoris tersebut di setiap kesempatan, dan lain sebagainya.
by admin | Jun 9, 2017 | Information, News
TALKINC sekolah mc tv presenter dan public speaking merupakan jawaban atas cita-cita yang tertunda dan membuka mata saya tentang masa depan seperti apa yang saya ingin pilih. Berawal dari anak kecil yang hanya sekedar ‘bawel’ dan senang tampil didepan umum saya menyukai ketika semua orang memusatkan perhatian kepada saya. Ketika sudah mantap memilih jalur komunikasi sebagai pilihan jurusan kuliah yang saya minati harus terhenti karna permintaan mama yang meragukan apa yang saya pilih dan menganjurkan akuntansi sebagai pilihan. Tentu sebagai anak saya hanya ingin berbakti dan mengikuti apa yang dia katakan.
Dalam waktu berjalan saya tidak sengaja harus menjadi MC diacara ulang tahun adik saya yang ke 17 secara dadakan. Semua perasaan bercampur dari takut, excited dan senang menjadi satu. Setelah acara itu berjalan dengan lancar meskipun saya tau sangat banyak kekurangan karna tanpa persiapan dan juga tanpa pengalaman sama sekali. Banyak orang memuji dan merasa saya sangat menjiwai dan menikmati saat saya menjadi MC. Setelah acara itu selesai ada rasa seperti ‘nagih’ pengen tampil lagi dan 1 tahun berselang saya mendapat tawaran untuk menjadi MC di ultah sepupu yang tentu saja saya setujui. Setelah menyelesaikan S1 akuntansi sesuai dengan permintaan. Saya merasa akuntansi bukan lah hidup yang saya mau, jika hidup untuk mencari kebahagiaan dan kesenangan saya rasa mc adalah tujuan yang saya mau. Mulailah pencarian saya tentang sekolah atau kursus MC yang benar-benar tepat dan TALKINC lah tempatnya.

Setelah mendaftar di TALKINC saya tidak langsung mengambil kelas MC karna saya merasa bahwa percaya diri saya kurang dan memutuskan untuk mengambil kelas “Boosting Confidence” perasaan ragu sempat uncul apakan ini pilihan yang tepat, tetapi saya yakin akan mimpi saya. Setelah pertemuan pertama dan bertemu dengan kak Bona membuat saya semakin percaya diri dengan kemampuan saya dan menjadi lebih semangat untuk mewujudkannya. Banyak masukan positif bahwa hidup itu pilihan dan saya tidak akan tau saya bisa atau tidak jika saya tidak mencoba, mas bona bilang kamu punya modal untuk mewujudkan mimpi saya tetapi semua ada ditangan saya apakah mau menggunakan modal itu dan mencoba mewujudkan nya atau tidak semua itu ada di tangan saya dan sekali lagi ‘hidup itu pilihan’.
Setelah selesai dengan “Boosting Confidence” saya memilih untuk melanjutkan ke “Speaking Impressively” untuk memiliki dasar dalam berkomunikasi secara efektif dan efisien dan kelas yang menarik perhatian saya adalah “Project Your Voice” karna untuk mengatasi suara saya yang ‘cempreng’ dan banyak latihan yang terlihat lucu dan agak nyeleneh yang sebenernya memiliki fungsi untuk menghasilkan suara yang baik dan metode tersebut bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun.
Setelah selesai dengan “speaking impressively” menjadi makin yakin untuk mengambil kelas tujuan saya dan akhirnya kelas MC dan TV Presenter tujuan akhirnya. Setiap kelas sangat saya nikmati karna saya belajar tentang kelas yang saya sukai. Yang menjadi kelas favorit saya adalah “When Things Gone Bad & Building the Atmosphere” karna tidak semua acara bisa berjalan lancar sesuai dengan yang kita mau. Yang membuat semakin excited adalah ketika masuk kelas ada kak Robby Purba agak kanget dan ‘speechless’ karna dia adalah role model MC yang saya kagumi baik dari segi etika dan juga kualitas MC nya. Seneng banget bisa ketemu langsung banyak masukan dari kak Robby dari cara senyum yang baik hingga bagaimana untuk move on dari masa lalu yang kurang baik untuk dapat tampil dengan maksimal dengan aura yang positif. Dan aura yang positif itu muncul dari senyuman yang baik dan ikhlas. Banyak koreksi tentang senyum yang sering saya tampilkan selama kelas berlangsung tetapi semua itu menjadi pelajaran yang amat baik untuk saya agar apapun yang terjadi di kehidupan saya, saya harus professional dengan pekerjaan yang saya jalani dan harus tampil dengan senyuman ikhlas tanpa beban.
Semua itu membuat saya tersadar bahwa semua hal tidak dapat selalu berjalan mulus sesuai dengan keinginan kita dan ‘when things gone bad’ kita harus move on dan berusaha untuk kembali kepada track yang benar. Semua pelajaran yang saya dapat di TALKINC membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik dan banyak mengajarkan saya untuk menjadi MC dengan cara pembawaan yang baik dengan etika yang baik juga. Terima kasih TALKINC !
by admin | Jun 8, 2017 | Information, News
Bagi saya, Ayang Andriana, mengikuti kelas di TALKINC. sudah menjadi keinginan saya sejak saya duduk dibangku kelas 3 SMA. Saya memang termasuk orang yang “suka ngomong” dan “banci tampil”. Saat itu cita-cita saya adalah menjadi seorang penulis buku atau menjadi seorang TV presenter. Namun setelah lulus SMA keinginan saya itu harus saya urungkan karena orangtua meminta saya untuk melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Gigi. Kuliah di jurusan kedokteran tidak membuat saya melupakan cita-cita terpendam saya, justru saya memulai semuanya dari bangku kuliah.
Beberapa kali mengajukan diri menjadi MC di acara seminar kampus, hingga akhinya tawaran menjadi MC dibeberapa acara jurusan lain, bahkan yang tidak berhubungan dengan kuliah saya di kedokteran gigi saat itu. Tak hanya sampai di ranah kampus, saya seakan tertarik makin jauh di dunia MC, beberapa kali menjadi MC untuk acara Kementrian Lingkungan Hidup, Badan Ekonomi Kreatif, dan juga WWF. Saya semakin tertarik mendalami dunia MC TV presenter.
Setelah lulus kuliah, Alhamdulillah kesempatan untuk menimba ilmu di TALKINC akhirnya datang juga. Saya begitu antusias mengikuti kelas disetiap minggunya. Salah satu kelas yang menjadi favorit saya adalah kelas ‘When Things Gone Bad & Building The Atmosphere’. Pengalaman beberapakali MC untuk acara formal, saya tak luput dari kesalahan yang menurut saya fatal, seperti salah penyebutan nama atau gelar.
Saat kelas berlangsung Kak Robby Purba yang menjadi fasilitator kala itu, benar-benar menularkan ‘positive vibes’ pada seisi kelas. Membuat kami yakin bahwa melakukan kesalahan pada saat tampil diatas panggung adalah hal yang wajar, bahkan untuk MC yang sudah professional sekalipun. Yang harus kita ingat adalah jangan sampai kesalahan kecil saat itu mempengaruhi keseluruhan acara, karena atmosfir positif diri sendiri sangatlah berpengaruh terhadap atmosfir acara saat itu. Tidak hanya itu, tapi juga aura positif itu harus kita mulai dari diri sendiri dan sejak pertama kali kita bangun pagi.
Saya sangat menikmati kelas yang penuh energi positif kala itu. semua yang di sampaikan oleh Kak Robby membuat saya berfikir bahwa dalam melakukan hal apapun, ‘bad things’itu bisa datang kapan saja dan pada siapa saja, namun kita yang harus tau bagaimana menghadapinya. Di TALKINC juga saya belajar untuk MC TV presenter yang ‘berkelas’ dan ‘berisi’ tidak hanya seseorang yang ‘jago ngomong’. Jaya terus TALKINC!
by admin | Jun 7, 2017 | Information, News
Bragologue adalah seni dengan menyatukan Bragging (membanggakan diri sendiri) dan monolog (menyampaikan suatu gagasan). Dalam Bragologue ini akan membahas bagaimana menciptakan kesan yang menarik tentang diri kita di depan orang lain dengan lugas.
Tidak semua orang bisa melakukan “Bragologue” ini dengan baik, karena kita tidak mau terkesan sombong dan angkuh dengan menceritakan keberhasilan kita. Kita harus bisa memberikan branding tentang diri kita kepada orang di sekitar kita.
Tujuannya adalah agar nama kita bisa diingat dan dikenal oleh mereka saat kita ada ataupun saat kita tidak ada. agar bisa melakukan Bragologue dengan baik, ikuti beberapa langkah di bawah ini :
• Temukan 3 nilai inti diri anda.
• Temukan 5 keahlian anda
• Cari teman dekat anda untuk mendeskripsikan diri anda
Demi memperkuat kesan Branding anda di depan orang-orang sekitar, anda harus tetap menjalin hubungan positif dengan orang lain. Kita harus proactive dan melakukan sesuatu agar atasan kita, rekan kerja, bahkan orang yang terdekat dari kita bisa mengingat kita pada saat mereka membutuhkan sesuatu, kita bertanggung jawab terhadap penilaian dan kesan dari kita sendiri.
Kunci keberhasilan dari brogologue adalah menceritakan hal membanggakan yang pernah dialami oleh diri sendiri dengan tujuan untuk memotivasi dan memberikan pengaruh positif bagi orang lain, bukan menyombongkan diri.
by admin | Jun 6, 2017 | Information, News
Sering kali orang kebingungan dalam membedakan ketiga kosakata tersebut, sering terbalik-balik sehingga definisi nya menjadi membingungkan bagi kebanyakan orang. Yang pertama, “Host”, host dalam bahasa Inggris artinya adalah tuan rumah, sehingga pada acara yang mendatangkan bintang tamu, pemandu acaranya di sebut “Host”, misalnya seperti acara Talkshow, contohnya “Ellen DeGeneres”, “Kick Andy”, dan lain- lain.
Yang kedua adalah “presenter”, berasal dari kata Present yang artinya mempersembahkan, sehingga presenter adalah orang yang memperkenalkan atau membawakan materi dari program yang dibawakan, misalnya seperti pembicara seminar, pembawa berita atau News Anchor.
Yang ketiga adalah “mc” atau master of ceremonies, artinya adalah “Ahli acara”. Definisi dari mc ini adalah orang yang mengarahkan, memandu jalannya acara tahap demi tahap, biasanya mc untuk acara yang bersifat off air, seperti acara launching produk, pernikahan atau acara ulang tahun.
by admin | Jun 5, 2017 | Information, News
Di awal tahun 2017, saya dan semua team kantor, melakukan outing ke Bali, lagi lagi tentang Bali yang tidak pernah membuat kita bosan. Singkat cerita kami pergi ke Nusa Lembongan, pagi hari, team kami yang berjumlah 14 orang sudah siap sebelum jam 8 pagi di Sanur untuk menantikan kapal yang akan mengantarkan kami ke Nusa Lembongan. Perjalanan yang tidak lama hanya 40 menit dan kami tiba disana tepat pada waktunya. Hari itu kami akan menghabiskan waktu seharian penuh, bermain di pantai , snorkeling dan tentunya makan enak. Ketika mendarat di dermaga kami saya melihat beberapa toko souvenir kerajianan Bali, dengan berjalan cepat saya mulai untuk mengamati barang apa saja yang cocok untuk di beli, termasuk oleh-oleh dan hiasan yang cocok untuk kantor baru kami yang akan pindah sebentar lagi.
Memasuki sebuah art shop adalah salah satu kenikmatan tersendiri buat saya. Mengamati cara pembuatan, finishing maupun materialnya. Beberapa barang sudah ada yang saya taksir, dan saya mengatakan kepada ibu penjual untuk menyimpannya. Hari itu, udara sangat bersahabat, tidak hujan seperti yang diramalkan, membuat trip hari itu terasa lengkap.
Setelah seharian menjelajah Nusa Lembongan, kami kembali ke dermaga untuk menunggu kapal datang, ada waktu satu jam, tentunya ini adalah waktu yang cukup untuk mengambil barang-barang yang sudah saya reserved, si Ibu penjual dengan senyumnya menyambut saya di depan tokonya. Sayapun mengamati lagi mungkin ada barang lain yang bagus untuk saya beli, hingga mata saya tertuju kepada 3 buah kerang seukuran telapak tangan saya. Warnanya silver dan bentuknya jarang saya lihat. “itu kakek saya yang ambil kerang ini, menyelam tanpa alat bantu, dan mengumpulkan kerang-kerang ini, jaman dulu tahun 1970an memang begitu…sekarang kerang-kerang ini sudah tidak ada lagi”.
Sambar si Ibu begitu melihat saya mengamati barang tersebut. “oh ya, bu?” ujar saya. “Ya, kerang-kerang ini tadinya koleksi kami, hanya karena saya perlu uang, akhirnya terpaksa kami jual, tadinya kakek saya punya ini 60 buah, sekarang tinggal 6 buah, dan tidak ada lagi yang jual di pulau ini, saya sebenarnya sayang juga mau jual!”.
Nah, disinilah saya semakin tertarik dengan cerita si ibu, membuat saya “melihat” kerang tersebut dengan nilai yang sudah berbeda dibanding pertama kali saya melihatnya. “ini cuma tiga, mana yang 3 lagi bu?” kemudian si ibu masuk kedalam dan membawa 3 kerang lainnya yang bermotif, kali ini saya justru belum pernah melihat motif kerang seperti ini. Saya semakin tertarik, Setelah negosiasi, singkat cerita sayapun memborong ke enam kerang tersebut , sambil membungkus kerang-kerang tersebut si ibu melanjutkan ceritanya kepada saya: “kalau masih mau lagi saya masih punya 6 lagi kok”. “loh, ibu masih ada lagi, katanya itu kolesi terakhir???” jawab saya dengan nada kaget :). “Iya, memang masih ada 6 pesanan orang, kalau mas mau, saya jual saja sekarang…” Dan sayapun terdiam.
Nah, bisa anda bayangkan, bagaimana kekuatan story telling dapat mempengaruhi kita dalam mendengarkan sebuah cerita. Coba bayangkan cerita saya diatas, bila tanpa sebuah “storytelling” tentu tidak akan membuat saya memborong ke 6 kerang tersebut. Saya membeli karena terpengaruh dengan cerita si ibu.
Kalau kita perhatikan, memang storytelling adalah salah satu daya pikat utama dalam seni berbicara, khususnya untuk public speaking. Akan mudah dicerna oleh audience bila cerita anda nyambung dengan materi yang akan disampaikan. Tidak hanya itu, cerita yang disampaikan harus mengandung emosi, sehingga membuat kita yang mendengarkannya menjadi antusias ingin mendengarkan kelanjutan dari setiap sequences yang anda sampaikan. Audience akan dengan seksama mengikuti alur anda. Buatlah storytelling anda menjadi relevant dan mempunyai ending yang baik.
Pastikan ada “value” yang anda tawarkan melalui cerita anda.
Kapan baiknya story telling dilakukan, ada baiknya di awal pada saat anda selesai greetings dan introduction. Anda bisa memulainya dengan kata-kata positif seperti ini; “ saya punya pengalaman yang menarik tentang topik hari ini, waktu itu saya……..” Selamat membuat cerita yang menarik!.