Oleh Erwin Parengkuan
Dalam banyak peristiwa, beberapa komentar yang sering kita dengar “pokoknya gue enggak mau tahu…harus ini dan harus itu” atau kalimat seperti ini “saya enggak mengerti, kenapa mereka malah diam saja tidak bilang saya langsung? Dan kenapa selalu saya yang disalahkan!”
Pernahkah kita mencerna kalimat di atas itu, menunjukkan sikap mental seseorang ketika mengalami gesekan dalam interaksi mereka. Memang setiap kita memiliki ego yang kadarnya berbeda-beda. Semakin besar ego seseorang, kata-kata diatas akan sering terucap. Setiap orang akan memiliki tendensi untuk membela dirinya dan membuat sebuah benteng yang kuat agar pribadi mereka terlindungi dan tidak terusik bila terjadi gesekan dalam berkomunikasi. Mereka yang kerap menuntut, merasa benar dan tidak melakukan instrospeksi diri dan bertanya “Kenapa hal ini bisa terjadi dan dimana letak kesalahan saya?” adalah contoh kalimat dengan orang yang memiliki fixed mindset. Sedangkan orang dengan growth mindset akan berpikir seperti ini “Apa yang harusnya saya lakukan agar hal tersebut tidak terjadi lagi?”
Penjelasan diatas menunjukkan ketika seseorang memiliki fixed mindset, mereka tidak mau menerima pendapat atau keberadaan orang lain. mereka yang memiliki growth mindset selalu melihat dari sudut pandang yang luas dan mencari jalan keluar terbaik.
Setiap interaksi dan berkomunikasi kita memerlukan sebuah hubungan yang terbuka, sebuah hubungan yang dilandasi saling menghormati dan menghargai. Setiap pendapat dari lawan bicara kita harus dapat kita pahami dan mengerti. Sehingga hubungan yang terjalin dengan landasan menghargai pendapat orang akan membuat hubungan tersebut harmonis dan memiliki hubungan jangka panjang. Kita tentu sadar bahwa mustahil bisa membuat seseorang berubah. Memiliki pemikiran yang terbuka/growth mindset akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih bahagia, tidak menuntut dan menyalahkan siapapun.
Ketika kita selalu fokus kepada pemikiran fixed mindset, tentu kita sulit menerima pendapat orang lain yang berbeda dengan kita. Kita akan memiliki kecederungan menjadi pribadi yang sulit untuk berkomunikasi dengan terbuka dengan siapapun, cenderung memaksakan pendapat dan tidak mau menghargai pendapat dan keberadaan orang lain. Sedangkan komunikasi adalah sebuah seni yang memerlukan kemahiran dalam membaca situasi, menavigasi diri dan membangun hubungan dan membinanya terus menerus.
Bila kita berada dalam lingkungan orang-orang yang memiliki fixed mindset tentu kita sama dengan mereka. Dalam setiap jurnal tentang personal development, seseorang yang sukses secara karir dan kehidupan adalah mereka yang memiliki growth mindset. Mereka selalu melihat dengan sudut pandang 360 derajat, luas! Tidak hanya melihat apa yang dirasakan atau dimiliki, akan tetapi terus menggali potensi diri dan memiliki ketertarikan dalam mengembangkan dirinya dan terus membangun relasi jangka panjang yang baik dengan setiap orang. Mereka selalu terbuka akan input orang lain bahkan kritik sekalipun. Kritik bersifat spontan dan jujur, bila kita tela’ah substansi yang mereka sampaikan kepada kita. Tinggal pandai-pandailah kita memilah-milahnya, mana yang bermanfaat untuk personal development kita atau kritik tersebut sengaja untuk menjatuhkan mental kita.
Ketika seseorang memiliki self esteem yang baik, memiliki penghargaan diri dan terus mengevaluasi diri tentu setiap orang akan memiliki growth mindset yang akan membuat mereka terus bertumbuh.