Oleh : Fernando Edo (Facilitator TALKINC)
Jika lewat artikel sebelumnya sudah latihan dan memilih kata yang baik dan benar. sekarang waktunya untuk menggambarkan setiap kalimat melalui suara yang keluar dari rongga mulut anda. Ya , “nyanyikanlah seperti anda seorang penyanyi”. Berikanlah nada rendah, sedang dan tinggi pada saat anda sedang berbicara. Gunakan perasaan atau hati anda layaknya anda sedang menyanyikan sebuah lagu. Maka dari itu, mengerti akan hal yang disampaikan sangatlah penting, Jangan asal baca tanpa tahu maksudnya apa biar anda terhindar dari suara seperti AI (artificial Intelligent) di google translate. Bukan berarti anda harus bisa menyanyi untuk menjadi seorang professional public speaker. Pun penulis juga tidak pandai menyanyi dan sampai saat ini masih latihan di ruang karaoke..hehehe. Sebelumnya saya juga sudah membagikan tips bahwa senyum pada saat anda berbicara dapat mengubah suara anda menjadi enak didengar. Berikutnya saya akan melengkapi, agar anda dapat melatih suara anda dimanapun.
Tanda Baca Titik & Koma adalah hal yang kita pelajari sewaktu kita belajar membaca. Namun, masih banyak orang menghiraukan tanda baca ini dan menggunakannya hanya pada saat tertentu seperti membuat makalah, menulis dan sebagainya. Gunakanlah tanda baca ini pada saat anda berbicara dan buatlah JEDA. Koma adalah signal bahwa anda dapat jeda selama 1 detik untuk menarik satu kali nafas sedangkan Titik adalah jeda untuk memberikan pikiran anda istirahat selama 2-3 detik. Sayangnya masih banyak peserta di setiap kelas TALKINC berpikir kalau menjadi pembicara sebisa mungkin tidak boleh diam selama beberapa detik takut disangka sedang blank. Public Speaker yang keren seperti Jack Ma, Oprah Winfrey, Steve Jobs justru memanfaatkan Titik dan koma untuk membangun suasana yang diinginkan. Mereka memberikan kesempatan kepada audience untuk mencerna apa yang disampaikan. Selain itu, Jeda juga dapat membantu orang yang terbiasa berbicara cepat menjadi lebih santai dan terdengar percaya diri. Kuasai dan ingat akan JEDA setiap berbicara baru anda bisa ke tahap berikutnya.
Yang Kedua, adalah ARTIKULASI. jika tempo dan kecepatannya sudah cukup, lanjutkan dengan memperhatikan dan mendengar setiap kata . Usahakan Huruf vocal (AIUEO) harus terdengar jelas dengan membuka rongga mulut sedikit lebih besar (jangan lebay). Rekamlah diri anda di HP, berbicaralah 4-5 kalimat. Lalu anda lihat kembali video tersebut dengan audio di mute. Kalau anda bisa membaca bibir anda sendiri artinya saatnya ke tahap berikutnya.
Sebuah bentuk komunikasi yang baik harus melibatkan rasa baik si pembicara atau pendengar. Nah, PENEKANAN adalah “jurus untuk menaruh” perasaan kita di setiap kata yang kita bicarakan. Contoh Sudah DUA MINGGU, Saya tidak keluar rumah rasanya BOSEN BANGET kalau dibaca dengan penekanan di setiap kata-kata yang berhuruf besar, pasti lebih terdengar orang itu sedang marah banget cenderung depresi. Tapi kalau diucapkan tanpa ada penekanan, seperti hanya sebuah informasi tanpa ada rasa di dalamnya.
Selain SMILE (Sudah ada di artikel sebelumnya) juga dibutuhkan rasa SEMANGAT. Saya teringat pelatihan di Semarang dengan peserta Kepala Cabang dari sebuah bank yang rata-rata umurnya sudah mendekati pensiun. Saya memberikan kesempatan masing-masing peserta untuk berbicara dengan topik bebas. Peserta pertama memilih topik mengenai pekerjaannya dan pada saat berbicara terdengar monoton, Saat itu saya langsung bertanya “jika bapak pensiun nanti, apa rencana bapak?” Seketika suara yang dihasilkan terdengar lebih dinamis. Hal itu sudah saya terapkan di setiap kelas dengan peserta berbeda. Begitu peserta berbicara dengan topik yang ia sukai (Topicnya Gue Banget!) pasti lebih terdengar meyakinkan. Ya, itu semua karena menggunakan rasa SEMANGAT. di poin ini ada kaitannya dengan quotes yang saya sukai, Do What You love and let the dream come true. Taruh “Hati” di setiap pembicaraan untuk mencapai tujuan anda.
Jadi ada 5 “JURUS” dasar bagaimana suara anda terdengar lebih baik saat berbicara. Kalau disingkat menjadi J-A-P-S-S. tentunya jurus ini harus terus dilatih hingga menjadi kebiasaan baru untuk anda. Jika point diatas sudah menjadi kebiasaan anda artinya anda sudah siap menjadi “penyanyi” di sesi presentasi anda.