Ada 3 komponen penting dalam komunikasi yang wajib dikuasai oleh setiap generasi dalam penyampaikan sebuah pesan. Yang pertama adalah penguasaan konten. Hal ini tidak bisa di tawar karana tanpa persiapan dan kemampuan mengetahui konten akan sangat sulit bagi setiap generasi dalam menaklukan audiensnya. Bila mengambil analogi ketika memasak komponen ini adalah bahan dan ingredients yang segar dan dengan kualitas terbaik. Bila penguasaan materi cara berkomunikasi sangat di kuasai maka semua generasi akan tertarik mendengarkannya, hanya perlu mengetahui masing-masing karakter dari generasi, seperti Baby Boomers (BB) memerlukan pemaparan data yang lebih dalam, info yang detail, sedang untuk generasi X, sepanjang datanya dapat dipertanggung-jawabkan mereka dapat menerima. Untuk generasi Millenial (Y) menilai hal ini tidak terlalu mendasar, asal aplikatif buat mereka, karena mereka akan dapat mencari sendiri data tersebut melalui search engine.

Komponen kedua adalah kemampuan menyampaikan pesan yang baik, lagi-lagi bila mengambil contoh memasak, ini adalah tehnik masak yang harus dikuasai, seperti kapan mulai menumis, memasukkan bumbu. Metode menguasai “timing” dan mengetahui “tekstur” dari setiap bahan masakan menjadi bagian yang terpenting. Artinya komunikasi adalah bukan apa yang ingin kita sampaikan tapi bagaimana cara menyampaikannya. Misalnya komponen utama sudah dimiliki, tapi cara atau tehnik penyampaiannya tidak sesuai tentu hasil masakkan bisa over cooked atau tidak layak disajikan. Untuk komponen kedua ini semua generasi mempunyai tingkat ketahanan menerima pesan yang bervariasi. Bila untuk generasi BB tidak terlalu menantikan cara penyampaikan yang maksimal, seperti suara asal terdengar jelas sudah baik, bahasa tubuh bisa statispun tidak masalah, dan penampilan harus sopan. Bila generasi X, mulai memerlukan tehnik yang berbeda, harus lebih pandai dalam meracik unsur suara, bahasa tubuh dan penampilan sejauh tidak terlihat kotor, kamipun dapat menerima. Sedangkan untuk generasi Y, diperlukan kemahiran dalam menciptakan engagement dengan mereka. Ingat generasi ini sangat tech savvy, artinya attention spending mereka pendek. Arus informasi dan tehnologi yang deras ketika mereka remaja membuat generasi ini sulit fokus. Millenial hanya bertahan selama 8 detik, dibanding ikan mas koki yang 10 detik. Artinya bila tehnik menyampaikan tidak menarik mereka langsung akan “escape” dan berpindah ke gadget mereka.

Komponen ketiga menjadi perekat dari 2 komponen di atas yaitu creativity. Lagi-lagi seperti masakan ini adalah kemahiran membuat garnish yang menarik dan unik. Dengan penguasaan komponen kedua, ditambah “approach” yang berbeda, komunikasi yang akan anda sampaikan langsung menarik untuk semua generasi di atas. Kenapa demikian? Karena saat ini generasi X maupun BB sudah tertular virus phubbing dimana semua dari mereka sangat “attach” dengan smartphone tanpa terkecuali. Sehingga bila anda kreatif anda dapat dengan mudah dapat membuat sebuah komunikasi maupun presentasi dengan menggunakan alat menjadi memorable. Di tambah kemampuan komponen kedua yaitu how to deliver, sehingga anda tahu kapan harus berpindah dari satu posisi ke tempat yang lain, begitupun dengan intonasi suara yang perlu di tekan atau diam (jeda), penampilan yang tepat dengan aksen tertentu akan membuat anda terlihat berbeda serta memaksimalkan slides presentation kapan harus membahasnya. Melakukan interaksi, diskusi dll. Artinya flow ini harus anda pikirkan, dan hanya dengan kreativitaslah akan membuat penampilan anda berbeda dari yang lain. 

Artinya komunikasi menjadi sangat fluid, cair dan tidak baku. Selalu saja ada “approach” yang berbeda yang diharapkan oleh setiap generasi yang berbeda. Anda hanya perlu “alert” and “aware” terhadap ekspektasi dengan mempelajari profile mereka. 

Membuka diri menjadi nilai yang absolute! Mari kita terus belajar dan menambahkan bobot dalam setiap kalimat dengan cara yang kekian dan tidak jadul. Mengapa demikian? Karena populasi jumlah millenials semakin tahun semakin banyak, lihat saja di banyak perusahaan, jumlah mereka menembus angka diatas 50%. Artinya tidak pernah ada kata terlambat untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam bersikap dan berkumunikasi agar di terima oleh semua generasi yang ada dalam kehidupan kita.

Erwin Parengkuan
Founder TALKINC