Personal Branding and Influential Communication Skills with BRI Life

Pada tanggal 1 Agustus 2017, Talkinc mengadakan training bersama BRI Life dengan materi “Personal Branding and Influential Communication Skills Training”. Peserta berasal dari seluruh Indonesia, seperti Bali, Medan, Bandung, dan lain – lain. Dalam sesi pertama, Adinda Djoko Sanjoto, selaku facilitator, memperkenalkan diri dan kemudian memulai sesi pertama yaitu “Personal Branding”, facilitator bertanya kepada peserta, apa yang mereka pikirkan saat mendengar “Indonesia”, “Dalam Kemasan”, “Air Mineral”, semua peserta menjawab aqua. Fasilitator menjelaskan, bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda akan tiap hal.

Sesi kedua adalah “Understanding People”, diawal sesi fasilitator menjelaskan bahwa ada 4 jenis kepribadian yaitu Kuat, Gesit, Rinci dan Damai, kemudian peserta mengisi form Understanding People yang diberikan oleh Talkinc. Setelah mengetahui mereka termasuk di kepribadian yang mana, mereka akan duduk secara berkelompok dan kemudian akan melakukan group presentation, dimana setiap kelompok akan membuat nama kelompok, kekuatan, kekurangan, motto dan juga yel – yel.

Sesi ketiga adalah “Influential Communication”, disesi ini facilitator menjelaskan tentang proses komunikasi, yang terdiri dari source, message, channel and feedback. Fasilitator juga menjelaskan bahwa komunikasi yang efektif terdiri dari :

• Tujuan
• Peran
• Isi Pesan
• Audience
• Kesan
• Intonasi
• Bahasa Tubuh

Terdapat beberapa tantangan komunikasi yang umum dihadapi, yaitu :
• Tidak memberi manfaat
• Tidak jelas alur dan tujuannya
• Tidak interaktif
• Terburu – buru
• Terlalu panjang, terlalu banyak dan terlalu detail

Effective Communication and Presentation Skills Training

Pada hari Rabu, tanggal 19 Juli 2017, TALKINC mengadakan training bersama rekan – rekan OJK Kasubag. Sesi pertama dimulai dengan “Ice Breaking”, selaku facilitator, Adinda Djoko Sanjoto, meminta setiap kelompok untuk maju kedepan dan mepresentasikan nama kelompok, moto dan yel – yel dari kelompok masing – masing. Semua peserta maju ke depan dan menunjukkan keunikan masing – masing kelompok. Kemudian sesi dilanjutkan dengan sesi “Understanding People”, dimana peserta akan mengetahui kepribadian mereka dengan mengisi form yang diberi oleh Talk inc.

Peserta lalu mengetahui mereka berapa di kuadran yang mana, apakah mereka mempunyai Kepribadian Kuat, Gesit, Rinci atau Damai? Fasilitator meminta peserta untuk duduk sesuai tipe kepribadian masing – masing dan kemudian menyebutkan kekurangan & kelebihan dari masing – masing kepribadian. Kemudian dilanjutkan sesi “Professional Positioning”, dimana peserta akan mengisi formulir dan kemudian akan mengetahui apakah mereka berada di kuadran “I’m Ok, You’re OK” atau “I’m Not OK, you’re not OK” dan lain – lain.

Gap Generation merupakan sesi yang ditunggu – tunggu oleh peserta, di dalam sesi ini, fasilitator akan membahas tentang bagaimana berkomunikasi dengan orang – orang yang berbeda generasi, diawal sesi peserta ditunjukkan beberapa gambar elektronik dan teknologi, peserta menebak elektronik tersebut cocok dengan generasi yang mana. Fasilitator menjelaskan tentang Traditionalist, Generation X, Millenials dan Baby Boomers.

Sesi selanjutnya adalah Impactful Presentation Skills, dimana peserta akan belajar bagaimana melakukan presentasi yang baik, dari segi time management, konten, opening, closing, alur berfikir dan bagaimana design slides yang menarik bagi audiens. Perwakilan dari setiap kelompok presentasi kedepan menggunakan slides, kemudian fasilitator akan memberikan feedback, apa yang sudah bagus dan apa yang harus diperbaiki.

Excellent public speaking and professional look & grooming

Talkinc baru saja selesai menyelenggarakan pelatihan Excellent Public Speaking and Professional Look Grooming pada pertengahan bulan Oktober 2016. Pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan skill dalam public speaking dan juga untuk memahami penampilan yang baik sesuai dengan padu padan yang professional. Kegiatan pelatihan ini difasilitasi oleh Erwin Parengkuan dan Poetri Soehendro, yang terbagi menjadi 2 module yaitu Boosting confidence dan Professional look and Grooming.

Pada hari pertama yang diselenggarakan tanggal 17 Oktober 2016 membahas materi Boosting Confidence yang dibawakan oleh Poetri Soehendro berjalan dengan sangat interaktif. 22 peserta menjalani sesi pelatihan dikemas dalam bentuk yang menyenangkan serta didukung dengan roleplay. Pada sesi pertama Poetri Soehendro memulai sesi dengan bertanya kepada peserta secara satu persatu apa saja yang membuat mereka menjadi tidak percaya diri. Hal ini dilakukan fasilitator untuk mengetahui kekurangan yang mereka miliki sehingga dapat dijadikan dasar perbaikan. Materi didukung dengan penjelasan mengenai 4 pilar kekuatan yang dapat digunakan untuk membuat peserta menjadi percaya diri.

Pada sesi kedua yang difasilitasi oleh Erwin Parengkuan membahas tentang Professional Look and Grooming fokus pada perbaikan penampilan para peserta sesuai dengan situasi secara tepat, agar para peserta dapat berpenampilan mewakili perusahaan dalam bertemu dengan klien atau para stekeholders lainnya.
Pelatihan di hari pertama berjalan dengan sangat sukses dan lancar. Pembekalan materi yang dibawakan oleh Poetri Soehendro dan Erwin Parengkuan sangat membantu para peserta bagaimana cara mengenali orang lain dan juga diri sendiri. Dengan materi Boosting Confidence para peserta menjadi tahu bagaimana cara membentuk diri dan juga kepribadian yang baik. Dengan adanya self image peserta menjadi tahu apa kekuatan dan juga tantangan didalam diri.

Kemudian dengan Professional Look and Grooming, peserta menjadi paham dan mengerti bagaimana cara berpenampilan yang professional serta didukung dengan contoh yang real apa-apa saja yang harus di tone down ataupun tone up. Peserta diberikan kesempatan untuk tampil satu persatu mempresentasikan kostumnya, serta dengan diberikan feedback maka peserta menjadi tahu apa kekurangan dan kelebihan dari penampilan yang digunakan.
Keseluruhan pelatihan ditutup dengan penyampaian kesimpulan keseluruhan rangkaian pelatihan oleh fasilitator dan dokumentasi bersama.

Tiga cara meningkatkan rasa percaya diri dalam public speaking

Percaya diri merupakan modal utama seseorang agar tidak gugup ketika melakukan presentasi, menghadapi interview kerja, melakukan meeting dengan client, atau apapun itu yang berhubungan dengan kegiatan public speaking. Tentunya setiap orang memiliki tingkatan rasa percaya diri yang berbeda sesuai dengan kepribadian masing-masing. Namun, artikel kali ini tidak akan membahas mengenai tingkat rasa percaya diri seseorang yang sesuai kepribadian melainkan tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri Anda.

1. Kenali Self-Image Anda
Self-image adalah persepsi atau gambaran yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri. Persepsi ini tentunya bisa sesuai dengan realita bisa juga bertolak belakang dari kenyataan yang sesungguhnya. Maka Anda dituntut untuk bisa menyelaraskan antara image yang akan dimunculkan ke publik sesuai dengan kepribadian Anda. Seperti contoh, orang yang merasa dirinya ‘cool’ sementara orang lain melihat sebagai orang yang arogan. Jika Anda ingin memunculkan image yang cool maka Anda harus memperlihatkan sisi keren dari penampilan, sikap, dan juga cara berbicara.

2. Sering Melatih Dengan Menggunakan Gadget
Gadget merupakan salah satu media yang sangat membantu Anda agar dapat mengkoreksi diri dari kesalahan atau kekurangan dalam melakukan presentasi atau kegiatan lain yang berkaitan dengan public speaking. Terdapat beberapa fitur dalam Gadget yang bisa Anda gunakan seperti voice recorder untuk evaluasi konten kalimat dan unsur suara Anda, dan video recorder untuk mengevaluasi secara keseluruhan presentasi Anda yang tidak hanya dari unsur suara namun juga bahasa tubuh. Jika diri Anda belum terbebas dari rasa malu maka cobalah untuk mulai belajar berbicara dan merekamnya dengan gadget Anda. Setelah itu, video yang Anda rekam juga bisa dishare ke teman Anda untuk mendapatkan feedback serta masukan. Medium lain juga bisa digunakan seperti cermin yang tentunya sering dimanfaatkan oleh banyak orang untuk berlatih. Lama kelamaan akan terbiasa untuk berbicara di depan publik karena seringnya melatih diri sendiri di depan cermin. Hasil eksperimen psikolog University of Liverpool, Dr. Marco Bertamini (2010) menyatakan jika bercermin dapat mempengaruhi perilaku seseorang untuk bertindak positif.

3. Ciptakan Positive Mindset
Agar dapat membangun rasa percaya diri maka Anda harus menciptakan positive mindset. Pertama, stop membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Selama Anda membandingkan kelebihan orang lain, maka Anda selalu memikirkan kekurangan diri Anda sehingga Anda sulit untuk mengeksplor kemampuan atau kelebihan yang Anda miliki. Kedua, terus berusaha menggali potensi dalam diri Anda. Jangan sampai kegagalan yang ada membuat Anda menjadi patah semangat dalam mengerjakan segala sesuatu. Ketiga, jangan terlalu memikirkan perkataan orang lain. Jika Anda hidup dikelilingi dengan orang yang ceplas-ceplos, maka setiap kata yang terlontar dari mereka jangan terlalu diambil pusing. Ibarat pepatah mengatakan, perkataan tersebut dimasukkan saja ke telinga kanan dan keluarkan dengan telinga kiri.

Kemampuan Public Speaking peserta inkompass meningkat

Banyak orang yang cakap dalam berkomunikasi namun belum mampu melakukan presentasi dengan baik di depan publik. Atau, berani melakukan presentasi di depan publik tapi kurang mampu menguasai audience. Sekolah MC TV Presenter dan Public Speaking TALKINC berkesempatan untuk berbagi ilmu dengan para peserta Inkompass.

Inkompass adalah program magang yang dilaksanakan oleh PT HM Sampoerna Tbk diperuntukkan bagi para mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu. Becky Tumewu sebagai Founder Sekolah MC TV Presenter dan Public Speaking TALKINC memfasilitasi pelatihan tersebut dengan topik Effective Pressentation (Rabu, 22/6). Para peserta sangat memperhatikan semua yang disampaikan oleh fasilitator mulai dari materi persiapan hingga penyampaian komunikasi verbal dan non-verbal dalam sebuah presentasi. Pelatihan yang dimulai pada pukul 08.30 – 15.30 WIB berisikan beberapa materi, yaitu bagaimana membuat slide presentasi yang tepat, menggunakan body language yang sesuai dengan pesan dalam presentasi, memaksimalkan penggunaan unsur suara mencakup artikulasi dan intonasi, teknik public speaking, serta bagaimana menyampaikan presentasi secara efektif di depan audience.

Setelah semua materi yang disampaikan oleh Becky Tumewu berakhir, peserta diajak untuk membuat slide presentasi dilanjutkan dengan praktik presentasi (roleplay) dengan durasi dua menit sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Fasilitator memberikan feedback bahwa seorang public speaker harus mengerti mana pesan yang disampaikan sehingga dengan waktu yang singkat dapat menyampaikan informasi penting kepada audience. Tips terakhir sebagai recap dari keseluruhan pelatihan adalah pilih dan sampaikan pesan yang bermanfaat bagi audience didukung dengan materi yang terstruktur dan penyampaian yang jelas sehingga presentasi dapat tersampaikan secara efektif serta mencapai tujuannya.