Kehebatan seorang pembicara tidak hanya terletak pada kekuatan kata-katanya, namun juga pada sikap tubuhnya ketika sedang berbicara.  Kata-kata yang powerful dan suara yang hebat dapat membuat hadirin memperhatikan apa yang sedang Anda ucapkan, akan tetapi bahasa tubuh mempengaruhi presentasi Anda sejak Anda mulai naik ke atas panggung sampai menutup pembicaraan. Ketika Anda memasuki ruangan, menunggu untuk diperkenalkan, dan berjalan ke atas podium untuk memulai presentasi, saat itulah hadirin membuat kesan pertama tentang diri Anda.Gerak-gerik, ekspresi wajah, dan kontak mata Anda seringkali lebih mampu menciptakan kesan bagi hadirin daripada kata-kata yang Anda ucapkan.

Sesungguhnya, setiap orang dapat menyampaikan serangkaian kalimat atau kata-kata untuk menyampaikan pesan dengan jelas. Akan tetapi seorang pembicara yang sangat peduli pada materinya, berusaha menggunakan seluruh tubuhnya untuk mendukung pesan yang ia sampaikan.

Gerakan-gerakan tangannya cukup kuat untuk menjangkau hadirin dan membuat penekanan pada makna.Sikap berdirinya cukup tepat untuk memperpendek jarak antara pesan yang disampaikannya dengan telinga hadirin.Wajahnya mengekepresikan gairah ketika matanya berkoneksi dengan hadirin.Dan tahukah Anda? Hadirin akan merespon paling baik kepada seorang pembicara yang tubuhnya hidup dan enerjik. Hadirin akan lebih memahami seorang pembicara yang setiap gerakannya bermakna dan mendukung pesan-pesan yang disampaikannya. Sebaliknya, hadirin tidak akan terkesan atau tersambung dengan seorang pembicara yang bahasa tubuhnya berbeda dengan ucapannya, misalnya menggelengkan kepala “tidak” ketika dia bilang “iya”, memasang ekspresi wajah jengkel ketika berkata “saya senang”.  Seorang pembicara yang tidak dapat menyelaraskan bahasa tubuh dengan ucapannya akan membuat hadirin bingung dan merasa kesulitan menangkap pesan atau maksud dari pembicaraan.

Dibanding materi power point atau alat-alat peraga apapun, sikap tubuh adalah alat bantu visual terbaik dari diri seorang pembicara. Apakah Anda seorang pembicara yang percaya diri atau kurang percaya diri, tidak dapat dinilai dari kata-kata, melainkan dari bahasa tubuh Anda.Saat Anda sedang presentasi, bahasa tubuh yang kuat dan positif menjadi alat yang penting dalam membantu Anda membangun kredibilitas, mengekspresikan emosi, dan berkoneksi dengan hadirin. Bahasa tubuh juga membantu hadirin Anda fokus lebih intens pada apa yang sedang Anda katakan.Bahasa tubuh yang efektif, selainmendukung pesan yang disampaikan, juga memproyeksikan gambaran diri yang positif dari seorang pembicara.

Oleh sebab itu, seorang pembicara harus menyadari bahwa ketika menyampaikan suatu pidato atau presentasi, dia tidak hanya harus mampu mengendalikan kata-kata, namun juga harus dapat mengendalikan bahasa tubuhnya.