by admin | Apr 16, 2025 | TALKINC Academy

Mendaftar dan ikut kursus public speaking profesional di TALKINC jadi salah satu keputusan terbaik yang pernah saya ambil. Kenapa? karena banyak sekali ilmu dan insight yang saya dapatkan, meski awalnya sempat maju mundur dan dipertanyakan oleh banyak orang untuk apa di jenjang karir dan usia saya saat ini saya baru tergerak untuk mengikuti kursus komunikasi ini. Untunglah saya insisted dan maju terus pantang mundur.
Mengikuti kursus ini adalah pengalaman yang sangat berkesan dan membawa banyak manfaat bagi saya. Salah satu kesan mendalam yang saya rasakan adalah bagaimana kursus ini tidak hanya berfokus pada teknik berbicara, tetapi juga menggali aspek psikologis yang mendasari komunikasi yang efektif. Pengajar dengan pengalaman luas memberikan wawasan berharga tentang cara mengendalikan rasa gugup, menjaga kontak mata, hingga membangun kepercayaan dengan audiens. Team pengajar yang sangat professional namun sangat humble dan akrab, membuat teori yang disampaikan menjadi lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam situasi nyata.
Selain itu, kursus ini juga memberikan banyak insight berharga tentang bagaimana menyusun pesan yang kuat dan berpengaruh. Salah satu teknik yang sangat bermanfaat adalah penggunaan storytelling untuk menarik perhatian audiens sekaligus menyampaikan pesan secara emosional. Saya juga belajar pentingnya mengatur intonasi, jeda, dan bahasa tubuh untuk memberikan kesan yang lebih meyakinkan. Saya merasa banyak sekali hal-hal yang belum saya tahu, walaupun mungkin saya sudah melakukan public speaking secara intensif. Di kursus ini yang menarik juga saya bertemu teman teman dari berbagai profesi, usia dan beragam karakter yang tentu saja menambah fun nya setiap kelas yang berjalan.
Terima kasih TALKINC dan semua guru yang telah berbagi ilmu dengan cara yang sangat menyenangkan namun bisa bikin kita semua ingat dan menancap! Saya sungguh bersedia kalau diminta ikutan kursus di sini lagi atau diajak kumpul kumpul alumni demi mendalami seni berkomunikasi!
Ditulis oleh Mirna Damayanti (TALKINC Professional Public Speaking Batch 103)
by admin | Mar 27, 2025 | TALKINC Academy

Berawal dari keingintahuan bagaimana sebenarnya Public Speaking yang seharusnya? Seperti apa yang para profesional dapatkan untuk Public Speaking yang baik. Dengan beberapa referensi yang mengarah pada TALKINC sebagai pilihan yang “Terbaik” dalam hal Public Speaking, dimana pengajarnya sangat profesional dan ahli di bidangnya.
Sangat exciting saat akan memulai program karena penasaran dan semangat akhirnya bisa mengetahui ilmunya seperti apa. Saat menerima buku training-nya, dilihat ada beberapa Encounter atau bab dalam tahapan pelajaran yang mengupas secara menyeluruh dari mulai Profile Mapping, Opening, Flow of Mind, Closing Speech, Body language, When Things Gone Bad, dan lainnya. Saya merasa modulnya sangat komprehensif dan setiap masuk ke encounter berikutnya penasaran seperti apa yg akan diajarkan.
Merasa lebih tertantang lagi saat setiap Encounter itu harus berpraktik dan mendapatkan feedback langsung dari ahlinya, sehingga bisa langsung mengoreksi diri apa yang belum tepat. Modul yang paling menarik adalah sesi dalam profile mapping dan when things gone bad. Kita belajar untuk memahami audience dan bisa engage dengan audience, sehingga bisa memahami apa yang akan kita sampaikan dapat diterima sesuai dengan tujuan kita.
Selain itu, mempelajari juga bagaimana mengantisipasi keadaan saat sudah tidak berjalan lancar, sehingga kita dilatih untuk bisa menghadapi beberapa skenario yang mungkin terjadi saat presentasi terjadi. Overall, belajar di TALKINC menyenangkan, semua staf ramah, sepertinya sudah dilatih juga untuk mempunyai attitude yang baik, sesuai dengan slogan di depan kaca “SMILE”. Hal tersebut otomatis membuat kita yang mau masuk ke pintu tempat training untuk SENYUM.
Terima kasih TALKINC, The Right Place to Learn.
Oleh Puri Agustinar (Public Speaking Professional Batch 103)
by admin | Mar 21, 2025 | Public Speaking & Communication

Dunia modern yang sangat bising, apalagi di media sosial, mengakibatkan semua orang dengan mudah menumpahkan uneg-unegnya tentang kerasnya kehidupan atau jenjang karir yang semakin sempit. PHK, kegelisahan, dan kemarahan semua tumpah dimana-mana.
Kebebasan bersuara adalah hak setiap orang yang tak dapat dibatasi, siapapun dapat menumpahkan apa saja yang mereka pikirkan dan rasakan. Sayangnya, kebebasan bersuara menjadi tidak terdengar, karena kita tidak menggunakan cara dan strategi yang tepat dalam menyampaikan sebuah pesan. Alih-alih mau didengar, malah tertimbun kebisingan dari suara-suara lainnya yang sama dan kita menjadi frustasi akan hal ini.
Di LPK TALKINC, kami mengajarkan setiap orang untuk mengenali dulu dirinya dari semua potensi yang ada, baik yang sudah dimiliki maupun yang masih tersembunyi. Kemampuan seseorang dalam mengenal siapa dirinya menjadi hal utama dalam pembelajaran di sekolah kami. Dimulai dari menuliskan semua kekuatan diri, kekurangan diri dalam catatan, dan menggali kebutuhan, serta tujuan utama untuk menjadi seorang komunikator yang piawai. Sayangnya, dalam setiap kelas yang kami bawakan, banyak peserta/murid yang tidak tahu tujuan hidupnya. Mungkin terlalu banyak melihat keluar, kemudian mereka menjadi insecure dan bingung dengan tujuan hidup yang ingin dicapai. Karena kalau jawabannya hanya untuk sebuah kata sukses, itu tidak cukup buat saya.
Kita harus tahu betul apa yang kita inginkan, seberapa penting hal itu harus kita capai dan miliki, sehingga ada dorongan yang kuat untuk bertumbuh dan menjadi manusia yang unggul. Beberapa peserta di kelas tahu tujuannya sehingga kami para pengajar dapat dengan mudah menuntun dan memberikan arahan/pandangan yang tepat.
Memiliki waktu sendiri tanpa ada gangguan gawai adalah kunci utama seseorang untuk kembali menemukan siapa dirinya dan tujuan hidupnya. Menyendiri dan hening di pagi hari adalah cara terbaik yang dapat dilakukan. Ketika kita hening dan tenang, tentu akan muncul kejelasan yang kita cari dan inginkan. Sukses dalam kehidupan dan karir selalu membutuhkan keahlian dalam berkomunikasi.
Selama 21 tahun di kelas dengan rupa-rupa jenis manusia dan jabatan, dapat saya simpulkan bahwa komunikasi memiliki 2 bobot yang sama pentingnya. Yang pertama adalah Understanding. Understanding, seperti yang sudah dibahas di awal tulisan ini, adalah memahami diri terlebih dahulu, baru kita dapat memahami orang lain, atau lawan bicara kita. Ketika pemahaman ini sudah dimiliki, kita tidak akan sembarangan berkata-kata, baik secara verbal/non verbal. Kita akan memiliki “rem” untuk tidak asal bunyi, apalagi mengumpat di media sosial.
Media sosial adalah wajah dari karakter kita sesungguhnya. Dengan rekam jejak yang telah kita torehkan, akan dengan mudah orang lain mengidentifikasi/melabel kita. Perlu jiwa yang besar untuk setiap orang dapat menerima dirinya, tidak denial, tidak menyalahkan faktor eksternal. Para komunikator yang ulung adalah mereka yang sudah selesai dengan dirinya. Maka, kata Understanding menjadi modal terpenting seseorang untuk dapat diterima dimanapun ia berada.
Yang kedua, adalah Positivity. Kata-kata negatif yang sering kita ucapkan akan membuat tidak ada satu orangpun yang akan suka dengan kita. Ini adalah tantangan besar berikutnya. Kita tahu pikiran negatif merusak hubungan dan mental seseorang. Layaknya air yang terus diberikan kata-kata negatif, dengan air yang diberikan kata-kata positif, kita akan melihat perbedaannya. Air dengan kata negatif, akan kusam dan hitam, sebaliknya, air dengan kata positif, akan tetap bening. Air adalah senyawa yang hidup, sama halnya dengan kita manusia. Bayangkan contoh ini akan memberikan dampak yang besar kepada seseorang tentang cara mereka berkomunikasi.
Dua bobot ini akan menjadi landasan utama kita dalam menjadi seorang komunikator yang baik, sehingga kalau kita ingin menjadi berbobot, tinggal Anda pikirkan, manfaat apa yang akan diberikan kepada audiens? Bahwa keseharian kita adalah latihan terbaik untuk dapat mengasah kemampuan melatih alur bicara. Mulai dari mengetahui konteks dan menyusun sebuah konten.
Tulislah dan praktikkanlah sebelum berbicara. Rekamlah dan evaluasi hasilnya. Jujurlah dengan dirimu ketika melihat hasilnya. Kemudian, ulangi lagi sehingga ada penguasaan materi yang lebih baik dengan cara menyampaikan yang tepat. Kemudian setelah itu, Anda akan menemukan pola baru yang akan menjadi landasan dalam berkomunikasi. Seorang public speaker yang berbobot tidak akan pernah lelah untuk mengeksplorasi diri dan menemukan berbagai macam pola komunikasi dari setiap audiens yang berbeda-beda.
Jadi, siapkah Anda untuk mengasah keterampilan berbicara dan menjadi public speaker yang berpengaruh? Mulailah sekarang!
Oleh: Erwin Parengkuan
by admin | Mar 15, 2025 | Professional Life

Pernah bertemu orang yang bisa langsung klik saat pertama kali berbincang? Atau sebaliknya, baru sebentar saja berinteraksi sudah merasa, “Duh, kayaknya engga nyambung deh?” Itu yang disebut dengan first impression. Hanya dalam hitungan detik, lawan bicara bisa langsung menilai kita, faktanya, kesan itu akan bertahan lama.
Di dunia kerja, first impression bisa jadi game-changer. Atasan dan kolega bisa langsung memiliki gambaran apakah kita profesional, percaya diri, dan bisa diandalkan. Oleh karena itu, jangan sampai salah langkah! Kita harus mencari tahu mengapa kesan pertama itu penting dan bagaimana cara membuat kesan pertama yang tidak terlupakan.
Mengapa First Impression Penting?
First impression itu seperti tiket masuk kita ke dunia profesional. Begitu kita melangkah ke dalam ruangan, rekan kerja bisa langsung menilai kita mulai dari cara berdiri, berbicara, bahkan bagaimana cara kita berkontak mata. Faktanya, penelitian The Center for Sales Strategy (2023) menunjukkan bahwa first impression terbentuk dalam 7 detik pertama saat kita melihat seseorang.
Kalau dalam 7 detik itu kita kelihatan ragu-ragu, kurang percaya diri, atau terkesan acuh maka first impression yang dibangun juga tidak maksimal. Sebaliknya, kalau kita bisa menciptakan first impression yang kuat, rekan kerja juga akan lebih terbuka untuk bekerja sama, mempercayai kita, dan melihat potensi diri kita.
Lalu, bagaimana cara menciptakan first impression yang berkesan?
Ciptakan First Impression yang Berkesan dengan 8 Cara Berikut Ini:
1. Tunjukkan Sikap Percaya Diri Bukan Sombong
Percaya diri itu penting tapi jangan berlebihan. Berdiri dengan tegap, jaga kontak mata, dan berikan senyuman yang tulus. Hal tersebut akan membuat rekan kerja merasa lebih nyaman dan percaya pada kita.
2. Berpakaian Profesional Sesuai Budaya Perusahaan
Menurut Copeland, A. (2023), penampilan adalah hal pertama yang harus diperhatikan. Setiap tempat kerja memiliki aturan berpakaian yang berbeda tetapi intinya tetap sama yaitu rapi dan profesional. Gunakan pakaian yang sesuai dengan budaya perusahaan, karena cara berpakaian akan menunjukkan bagaimana kita menghargai dan mewakili tempat dimana kita bekerja.
3. Gunakan Bahasa Tubuh yang Tepat
Bahasa tubuh bisa lebih kuat dari kata-kata. Hindari menyilangkan tangan karena akan terkesan tertutup dan usahakan gerakan kita tetap santai. Dengan bahasa tubuh yang terbuka, kita akan terlihat lebih hangat dan dapat dipercaya.
4. Lakukan Jabat Tangan yang Meyakinkan
Jabat tangan yang tepat menunjukkan percaya diri dan profesionalisme. Lakukan dengan hangat, solid, dan tetap jaga kontak mata agar kesan yang kita berikan semakin kuat.
5. Berbicara dengan Jelas dan Tenang
Nada bicara kita juga sangat menentukan kesan pertama. Hindari berbicara terlalu cepat, pelan, dan kaku. Pastikan suara kita terdengar jelas, santai, dan meyakinkan. Satu hal yang juga penting adalah hindari memotong pembicaraan, komunikator yang andal akan lebih banyak mendengarkan.
6. Tunjukkan Ketertarikan pada Orang Lain
Saat berbicara dengan rekan kerja baru, tunjukkan ketertarikan kita kepada mereka. Tanyakan hal-hal sederhana seperti, “Sudah berapa lama bekerja di sini? Bagaimana rasanya kerja di sini?” atau “Kendala apa yang sering dihadapi?”. Ini akan membuat percakapan kita lebih hidup dan bermakna.
7. Tepat Waktu Itu Wajib
Datang tepat waktu merupakan bukti disiplin dan profesionalisme (Copeland, A., 2023). Sebaliknya, keterlambatan bisa langsung memberikan kesan buruk yang sulit diubah.
8. Jadi Versi Terbaik dari Diri Sendiri
Kita tidak perlu pura-pura menjadi orang lain demi disukai. Keaslian itu jauh lebih otentik dan dihargai daripada kesan yang dibuat-buat. Tetap menjadi diri sendiri tapi dengan versi terbaik yang profesional, percaya diri, dan menyenangkan.
Kesimpulan
Membangun first impression yang baik di tempat kerja bukan sesuatu yang sulit, tetapi membutuhkan kesadaran dan latihan. Dengan menerapkan strategi di atas, kita dapat memastikan bahwa rekan kerja dan atasan memandang kita sebagai individu yang berintegritas dan dapat diandalkan.
Sudahkah Anda siap memberikan kesan pertama yang positif dan profesional? Bergabunglah dalam kelas-kelas di TALKINC untuk mempelajari teknik komunikasi dan public speaking yang efektif guna mendukung perkembangan karier kita. Jangan lewatkan kesempatan ini. Daftar sekarang juga!
References
Copeland, A. (2023, May 22). 19 tips to make a great impression at a new job | LiveCareer. LiveCareer. https://www.livecareer.com/resources/jobs/networking/first-days-working
MindTools | Home. (n.d.). https://www.mindtools.com/a391uhu/making-a-great-first-impression
Paparo, K. (2019, May 22). man standing near podium. Unsplash. https://unsplash.com/photos/man-standing-near-podium-XSDTr93bhBo
The Center for Sales Strategy. (n.d.). Seven Seconds to Make a First Impression — Make it Count!https://blog.thecenterforsalesstrategy.com/seven-seconds-to-make-a-first-impression
by admin | Mar 10, 2025 | TALKINC Inspiring Stories
Oleh : Shahnaz Haque
Istilah baru yang muncul di kalangan Gen Z saat ini adalah YONO (You Only Need One),berarti Kamu Hanya Butuh Satu. Cara ini sebagai pengganti YOLO (You Only Live Once), yang berarti Kamu Hanya Hidup Sekali. Alih-alih mengejar kesenangan sesaat, TALKINC Friends sekarang sudah mulai cerdik untuk fokus memilih satu dalam merancang masa depan. Jadi, untuk para mahasiswa, fresh graduate, dan first jobber, ini adalah saat yang tepat untuk mempersiapkan karier bersama ahlinya di program TALKINC. Untuk Gen Z yang lahir tahun 1997-2012, daripada bingung atau malah #KaburAjaDulu, ikuti program persiapan kerja. Di sini, para pembaca akan dibantu mempersiapkan karier terbaik mulai dari dasar hingga siap terjun ke dunia kerja.

TALKINC Friends yang berusia 13-28 tahun pasti paham bahwa belakangan ini marak tagar #KaburAjaDulu menjadi perbincangan nasional. Karena beranggapan jika TALKINC Friends di negeri sendiri sulit mendapat lowongan pekerjaan, TALKINC sampai mempelajari keinginan dan prioritas Gen Z di tempat kerja. Berdasarkan penelitian, TALKINC Friends ingin bekerja dengan gaji yang fair sekaligus bisa menjaga mental health. Apakah memang benar, nasionalisme tidak tebal? Sederhana saja, ini bukan soal tidak cinta tanah air. Tapi tentang membangun pondasi kehidupan menuju kehidupan dewasa kelak.
Di TALKINC, para pembaca akan dibimbing langsung oleh para fasilitator profesional untuk memahami sejauh mana kemampuan dan potensi diri. Peserta akan mendapatkan Assessment, Sertifikat, Career Plan Journal, dan Training, serta wawasan berharga tentang cara mendapatkan insentif & percepatan karier, memahami rekan kerja & membangun kompetisi sehat, meningkatkan profesionalisme & stabilitas pekerjaan, menentukan tujuan karier dengan jelas, menjaga work-life balance & fleksibilitas kerja, dan mengasah keterampilan dalam menyampaikan pendapat. Dengan pendekatan yang terarah, TALKINC akan membantu para pembaca berkembang secara profesional dan meraih kesuksesan dalam dunia kerja.
Cari kerja di perantauan atau di dalam negeri itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Para pembaca harus bisa bersaing dan bisa memilih mau #KaburAjaDulu atau berjuang di Indonesia. Kedua hal tersebut memiliki branding yang berbeda, tapi tekanannya sama. Jadi, ayo belajar hidup, Gen Z Indonesia. Di mana pun berpijak, para pembaca bisa mengharumkan! Hidup itu memang perjuangan. Gunakan akal sehat saat memutuskan sesuatu dan gunakan hati saat bertindak dan berkata. Berkomunikasi dengan baik adalah kunci kesuksesan di dunia kerja.
Kegigihan itu lebih baik dari sekadar bakat dan kecerdasan. Sikap apatis tercermin dalam perilaku yang tidak peduli serta pendekatan yang pasif terhadap kehidupan. Para pembaca yang bersikap apatis akan kehilangan gairah dan motivasi dalam pekerjaan ataupun hal lain yang seharusnya penting. TALKINC percaya bahwa komitmen para pembaca untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif dapat menciptakan semangat untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi komunitas yang lebih besar.
Jangan takut gagal karena itu bukan aib. Kegagalan-kegagalan yang dialami tidak pernah menjadi sia-sia karena dapat membangun daya tahan serta memberikan pelajaran-pelajaran baru. Jikalau para pembaca diam saja tidak menabur benih apapun karena khawatir benih dimakan burung, disapu hujan padahal sudah bersusah payah, para pembaca juga tidak akan memanen apapun.
Bangunlah komunikasi dua arah yang membuat orang lain merasa didengar dan dihargai hingga menumbuhkan rasa percaya. Mulailah dari diri sendiri, lingkungan kecil di sekitar, hingga sikap positif ini dapat menular dan memberikan energi kepada orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ingin tahu lebih banyak tentang TALKINC? Temukan semua informasinya di sini!