by admin | Apr 5, 2017 | Information, News
public speaking, seperti namanya, berarti “berbicara di depan publik”, public speaking mencakup semua aktivitas verbal, seperti yang dilakukan pada saat rapat, menjadi pembawa acara, presentasi, mengajar, dan lain lain. Tentu nya seorang public speaker harus mempunyai kemahiran agar pesan dan tujuan dari pesan tersebut bisa tersampaikan secara baik, benar dan efektif.
Salah satu komponen yang harus dimiliki oleh seorang public speaker adalah rasa Percaya Diri. Rasa Percaya Diri tentunya harus dimiliki seorang public speaker agar bisa meyakini audience akan pesan yang ingin di sampaikan. Body language juga tidak kalah penting, misalnya terlalu banyak bergerak dan berubah – ubah posisi, hal tersebut bisa menyebabkan fokus audience hilang. Intonasi suara juga merupakan faktor penting dalam public speaking, contohnya, suara harus tegas dan tidak berbicara terlalu cepat agar audience bisa mengerti apa yang akan di sampaikan.
Seorang public speaker juga harus memperhatikan 5 W + 1 H, yaitu who, what, when, why, where dan How?, What adalah apa yang ingin disampaikan, contohnya “Pilkada Jakarta 2017 memacu kontroversi”, Who adalah tokoh utama dalam What, When adalah kapan itu terjadi, Where adalah dimana kejadian tersebut terjadi, Why adalah apa penyebab dari What dan How sendiri adalah bagaimana proses dari kejadian tersebut.
by admin | Apr 3, 2017 | Information, News
Mengapa saya memilih sekolah public speaking TALKINC sebagai tempat saya menimba ilmu professional public speaking? Karena awalnya saya suka sekali dengan gaya Mba Becky dan Mas Erwin yang adalah founder dari sekolah public speaking TALKINC itu sendiri.

Materi yang paling favorit? From Opening Encounter to Slide Presentation Encounter! Sorry, I Can’t choose one of them. Since I grabbed all of them tightly with me from now on, they all are very super powerful useful to me!

Saya benar-benar merasakan manfaat yang super keren dan dahsyat dari kelas professional public speaking di TALKINC ! Menambah pengetahuan saya, kepercayaan diri tampil berbicara di depan publik (sekarang sudah tidak nervous lagi, cenderung mati rasa hahaaha…..), berbicara lebih terstruktur dan terarah mulai opening, content sampai closing.

professional public speaking class at TALKINC is so Powerful and Impactful!! I definitely will recommend TALKINC to everyone, and I already did actually to some of my families and friends!! Love TALKINC so much!!!!!
by admin | Mar 22, 2017 | Information, News
Saya, Karina Novi Vriesiana adalah seseorang yang sangat menyukai dunia Public Speaking. Bagi saya, Public Speaking adalah my main selling point. Ketertarikan saya akan dunia ini bermula dari zaman saya duduk ditingkat sekolah menengah pertama. Dimana, saya pernah ditunjuk sebagai wakil dari sekolah saya untuk mengikuti lomba pidato untuk tingkat kota dan diluar dugaan saya keluar sebagai juara kedua. Dari saat itu lah saya menyenangi hal-hal yang berkaitan dengan “berbicara didepan orang banyak”. Hal ini pula lah yang menjadikan saya pernah terjun kedunia jurnalistik.

Ya, karir pertama saya setelah lulus kuliah adalah seorang Reporter disalah satu stasiun TV swasta terkenal, TRANS|7. Saya pun semakin tertarik dengan dunia Public Speaking. Sempat menekuni dunia tersebut selama kurang lebih 1 tahun, akhirnya dikarenakan alasan berkeluarga, saya terpaksa keluar dan mencari pekerjaan yang lebih banyak waktu di Jakarta. Kemudian saya bekerja sebagai seorang Corporate Communications di salah satu anak perusahaan Bank Mandiri. Ternyata pada posisi pekerjaan itu, saya kerap kali diminta bantuannya untuk menjadi seorang MC, baik untuk acara formal maupun non-formal, dengan audience pegawai hingga pejabat Kementerian.
Dengan beberapa pengalaman, hobi dan passion saya akan Public Speaking itulah yang mengarahkan saya untuk mendaftar di TALKINC. Setelah saya membaca sedikit track record TALKINC, ternyata TALKINC sebagai institusi pendidikan non-formal telah mencetak alumni-alumni MC-TV Presenter dengan kapabilitas dan kompetensi yang memumpuni dibidangnya. Hal inilah yang menjadi alasan utama saya masuk sebagai partisipan di TALKINC.
Kelaspun dimulai dengan modul-modul yang berbobot dan menambah pengetahuan. Tibalah saatnya Encounter 4 atau kelas keempat dengan isi materi How To Create Your Script. Jujur, dengan beberapa pengalaman yang saya punyai sebelumnya, saya sangat kurang sekali dibagian penulisan naskah. And yes, that time I thought “it is the time for me to equip myself”! Awalnya saya berpikir kelas ini akan boring tapi ternyata Mba Lia Halim mampu membawa kelas yang sounds so heavy menjadi kelas yang santai dan asyik.

Selain itu, pengetahuan Mba Lia tentang penulisan naskah pun sudah tidak perlu diragukan lagi. With her education and experiences, she is truly one of the best scripters, indeed! Kemampuannya untuk menyampaikan isi materi pun terkesan ringan namun berisi. And again, to be honest, that encounter was “a cling” for me. I got that knowledge. Thank you Mba Lia, it was a great time to learn about creating the script. My best encounter, so far.
Selain isi materi dan pengajar yang “berkelas”, disini juga saya semakin banyak berkenalan dengan orang-orang baru yang mempunyai passion dengan saya. Dan karena kesamaan passion inilah, kami menjadi cocok dan sering bertukar pendapat bahkan bertukar job (hahahaha). Yang pasti, saya tidak menyesal pernah menjadi bagian TALKINC. Saya berharap TALKINC dapat terus maju dan menjadi a diamond in this industry, mampu mencetak orang-orang dengan skill komunikasi yang terbaik.
by admin | Mar 17, 2017 | Information, News
Ketika awal saya disuruh untuk les di TALKINC, sebenarnya saya meng-underestimate untuk belajar disini. Saya memilih program public speaking dan awalnya saya rasa public speaking itu hanya masalah waktu juga jam terbang. Tidak perlu sampai harus datang les setiap hari sabtu untuk belajar presentasi di depan public.
Hari pertama saya memasuki kelas saya merasa salah ketika memandang sebelah mata mengenai TALKINC. Bagaimana saya presentasi dan kegugupan saya didepan public ternyata masih banyak yang harus diperbaiki. Selama Sembilan minggu, saya latihan lalu evaluasi, latihan lagi dan evaluasi begitu seterusnya. Di rumah pun saya tetap belajar di depan kaca sesuai yang diajarkan mentor.

Semua pelajaran di TALKINC itu menyenangkan dan mengesankan. Jika disurug memilih, ada satu materi favorit saya. Di counter 7 dengan module how to handle audience. Mentornya adalah psikolog. Jangan tanya nama karena saya juga lupa namanya siapa. Hahaha..
Materi itu menyenangkan sebenarnya karena mentornya. Beliau mengajarkan bagaimana menghandle audience baik secara teori dan laitihan. Disitu, beliau juga mengajarkan bagaimana memahami karakter dari lawan bicara atau publik yang akan saya ajak bicara.
Ketika dia bicara saya cuma bisa bilang “WOW”. Ini mentor benar-benar juara untuk memahami orang, untuk memainkan psikologi lawan.

Jadi, kesimpulannya 9 kelas yang sebenarnya tidak ingin saya ikuti menjadi kelas yang menyenangkan saat ini. Saya menemui mentor dan teman-taman kelas saya yang hebat. Saya bisa mengurangi rasa gugup saya didepan publik. Bahkan saya ingin untuk daftar di kelas personal branding karena semenyenangkan dan seberguna itu.
by admin | Mar 17, 2017 | Information, News
Apa yang membuat manusia sirik dan benci?
Ketidakmampuan?
Selalu membandingkan kesuksesan dengan orang lain? Tanpa berpikir kenapa saya tidak bisa?
Menutup mata dan hati karena berserah kepada nasib?
Banyak orang yang tidak mampu, memulai dari O dan menuai sukses yang besar..bahkan mereka yang tidak sempurna seperti kita, seperti Pianist berjari empat asal Korea hee Ah Lee, motivator asal Australia tanpa kaki dan tangan Nick Vujicic. Mereka bisa, kenapa kita tidak? Mereka bersyukur dan menghargai hidup dan memperoleh potensi terbaik dalam hidupnya karena usaha dan membuka diri serta selalu sadar bahwa semua orang memiliki potensi yang sama. Mereka bisa kenapa kita tidak?
Hakikinya semua orang bisa dan mampu, hanya sebagian tidak mau, tidak mau berubah! Mari kita hancurkan tembok “mental block.”
Bukankah menyenangkan bila hidup diisi dengan hal-hal yang baik? Yang positif?
Stop menyalahkan diri, mari kita buka pikiran, stop membandingkan dengan orang lain, stop pikiran negatif.
Mari, mulailah dari hal terkecil, berbagi, mensyukuri hidup dan mulai mencintai diri kita..bahwa hidup ini indah kalau kita mengatakannya indah (begitupun sebaliknya), you are what you think!
by admin | Mar 9, 2017 | Information, News
Ketika mengajar di salah satu Kementerian belum lama ini, seperti biasa salah satu yang harus dilakukan oleh peserta adalah “invidivual presentation,” biasanya materi ini menjadi menakutkan untuk mereka yang mengalami banyak tantangan dalam berkomunikasi. Bisa dibayangkan, setiap peserta di minta untuk mempraktikkan materi yang telah mereka dapatkan (mulai dari meningkatkan rasa percaya diri, struktur dalam berkomunikasi, total vocal hingga mengenal kepribadian kita dan lawan bicara/Understand-inc People) yang selama 2 hari ini mereka telah peroleh.
Ketika sedang breakout session, seorang bapak menghampiri saya dan berkata “mas Erwin boleh bicara dengan saya sebentar?” Singkat cerita, ia-pun memulai pembicaraannya, dikatakannya kenapa setiap bicara ia sering kali terbata-bata. Sayapun mendengar yang disampaikan, memang betul! Saya mengalami kesulitan untuk menangkap apa yang disampaikan. Artikulasi yang tidak jelas, ditambah bicara yang terlalu cepat, sehingga setiap kata tidak terdengar jelas, apalagi menangkap seluruh isi pesannya. Saya bilang : “coba bapak bicara lebih tenang, tidak perlu terburu-buru. Coba nikmati apa yang anda bicarakan. ” Kemudian ia kembali mengulang kalimatnya. Hasilnya lebih baik. Dan ini terjadi sampai 3 kali saya memintanya untuk tidak terburu-buru dan lebih tenang. Setelah itu, terdengar lebih baik lagi dan saya memberikan penghargaan atas perubahan yang telah dilakukannya. Ada senyum sedikit diwajahnya. Saya kembali berkata, “ayo pak teruskan kembali kalimatnya, tadi kan belum selesai.” Kemudian ia berhenti sejenak, wajahnya berubah gusar.
Saya merasakan ada hal lain yang ingin ia sampaikan, kemudian saya bertanya “bapak dalam kondisi baik hari ini?” dari raut wajahnya sangat jelas terlihat ia menyimpan kesusahan. Ia-pun hening..sayapun menunggu apa yang ingin dikatakannya. Selang berapa lama, ia kembali membuka mulut dengan artikulasi yang tidak jelas : “saya ada masalah rumah tangga, saya sering sekali ribut dengan pasangan saya, kami tidak akur. Juga antara saya dengan anak saya, mereka tinggal di Sumatra, saya di Jakarta dan saya selalu memikirkan masalah itu, saya selalu resah apalagi kalau harus bicara di depan orang banyak.
Saya minder, tidak percaya diri. Sepertinya orang-orang ini akan mentertawakan saya atas masalah yang saya hadapi !” Kemudian saya terdiam sejenak, berpikir untuk kalimat yang tepat harus diucapkan. “Saya mengerti apa yang bapak rasakan, kalau ingat masalah ini terus, tentu bapak akan sulit konsentrasi, sehingga apa yang akan bapak bicarakan kepada orang lain menjadi sulit dimengerti, bagaimana kalau tidak melulu lihat “kebelakang” pak, tapi apa yang dapat dilakukan untuk ke depannya, dan yakin Tuhan pasti akan campur tangan untuk masalah anda, minta padaNYA pak, pasti diberikan.” Si bapak kemudian mengulang kalimat saya: “iya minta kepadaNYA, pasti dibantu ya? masih dengan wajah yang gusar, dan kalimat yang terputus…
Dari cerita saya diatas, Si bapak sangat jujur/terbuka melihat dirinya, ia tidak dalam kondisi menyangkal, menerima dirinya apa adanya. Dan ini menjadi sangat penting sebelum kita berkomunikasi, bagaimana seseorang menyadari dirinya secara utuh, apa yang terjadi dan apa yang ditampilkan di muka umum, walau pengakuannya yang terbuka membuat saya shock.
Memang, apa yang kita rasakan, tidak luput dari kemampuan menilai diri kita, yang akan tergambar jelas di cara kita berkomunikasi khususnya bila kita memperhatikan dengan seksama ekspresi wajah seseorang dengan bahasa tubuhnya. Berdasarkan pengalaman saya, orang yang melihat dirinya rendah akan terlihat tidak percaya diri di depan umum, begitupun sebaliknya orang yang memandang dirinya lebih tinggi dari orang lain, akan terlihat juga dari caranya berkomunikasi.
Sehingga perlunya kita untuk menghargai apa yang sudah kita miliki, untuk ditingkatkan, tentunya fokus kepada kekuatan diri kita agar semua hal positif dalam diri terlihat dengan jelas di saat kita berkomunikasi.
Anda tentu sering mendengar motto “you are what you think,” seperti itulah otak kita bekerja, bila kita yakin melihat kemampuan diri kita, pasti semua tindakan akan mengarah ke hal yang kita yakini bisa, dan begitupun sebaliknya. Dan semua yang ditampilkan, mulai dari sikap tubuh, wajah, suara dan kata-kata akan jelas terlihat bagaimana seseorang memandang dirinya dan berkomunikasi dengan orang lain. Saatnya berpikir positif, dan melakukan penilaian yang relevan terhadap diri kita, terbuka, jujur, sehingga kita bisa menyesuaikan image kita yang sesuai dengan apa yang ingin ditampikan di muka umum.
Itu yang dapat saya bagikan dalam tulisan ini, diluar konteks komunikasi yang dimiliki manusia, ya memang ada kekuatan lain yaitu hubungan kita dengan Sang Pencipta, seberapa besar kepercayaan itu? Tentu akan membantu setiap orang untuk percaya akan kemampuan yang telah diberikanNYA, mari kita syukuri, mengasahnya, agar dengan semua “modal” yang kita miliki, meyakinkan dalam menampilkan citra diri kita yang sesuai di lingkungan, apa yang ingin ditampilkan mendapatkan penilaian yang sama dengan yang dilihat orang lain kepada kita. Sehingga antara self image dan social image terlihat sama.
Jakarta 7 Maret 2017